JATENGKU.COM, KLATEN — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro yang bertugas di Desa Joton telah melaksanakan Program Kerja Multidisiplin 2 pada tanggal 7 Februari 2025 yang berjudul “Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani: Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik untuk Ketahanan Pangan.”
Program ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi pertanian di Desa Joton yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi petani di desa ini adalah ketergantungan pada pupuk kimia, yang tidak hanya meningkatkan biaya produksi, tetapi juga berpotensi merusak lingkungan dalam jangka panjang. Selain itu, jumlah Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Joton masih terbatas, sehingga diperlukan pemberdayaan agar peran perempuan dalam sektor pertanian dapat semakin berkembang.
Dalam program ini, mahasiswa KKN memberikan pendampingan kepada anggota KWT khususnya di RT 04 yang bernama KWT Bladu Berkah, mengenai pembuatan pupuk organik dengan bahan dasar kotoran sapi, tetes tebu, dolomit, dan M21.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan alternatif pupuk yang lebih ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.
Melalui sesi pelatihan yang interaktif, para anggota KWT diberikan pemahaman mengenai manfaat pupuk organik, teknik pembuatannya, serta cara penerapannya di lahan pertanian.
Proses pendampingan diawali dengan penyampaian materi oleh Ibu Sri Lestari, S.P. dari BPP Kecamatan Jogonalan, mengenai dampak penggunaan pupuk kimia secara berlebihan serta keunggulan pupuk organik dalam meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Setelah itu, peserta diajak untuk melakukan praktik langsung dalam pembuatan pupuk organik dengan mencampurkan bahan-bahan yang telah disediakan. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif anggota KWT dalam setiap tahap pelatihan.

Dengan adanya program ini, diharapkan Kelompok Wanita Tani Desa Joton dapat mengembangkan keterampilan baru yang bermanfaat bagi keberlanjutan pertanian di desa mereka.
Pembuatan pupuk organik tidak hanya memberikan solusi dalam mengurangi dampak negatif pupuk kimia, tetapi juga dapat menjadi peluang ekonomi bagi KWT untuk memproduksi dan menjual pupuk secara mandiri.
Mahasiswa KKN berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan pangan Desa Joton serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
Pemberdayaan yang dilakukan juga diharapkan mampu mendorong perempuan untuk lebih aktif berkontribusi dalam sektor pertanian, sehingga tercipta pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan di masa depan.