JATENGKU.COM, BATANG – Program pengembangan UMKM cabai di Desa Depok resmi dilaksanakan pada 31 Januari di Rumah Bu Rini, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT).
Program ini mengusung konsep home industry dengan memanfaatkan rumah penduduk yang lokasinya strategis, berdekatan dengan kebun cabai. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah meningkatkan efisiensi waktu dan biaya logistik dalam proses produksi dan distribusi.
Rumah produksi yang dipilih dirancang sederhana namun efektif. Area dalam rumah dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu penyimpanan bahan baku, pengolahan, pengemasan, serta penyimpanan produk jadi. Semua aktivitas dalam rumah produksi diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu keseharian pemilik rumah, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga.
Proses produksi menghasilkan dua jenis produk utama, yaitu Chili Oil dan Buket Sayur. Dalam proses pengolahan, digunakan mesin penggiling cabai untuk memastikan tekstur cabai yang lebih halus dan merata, sehingga meningkatkan kualitas dan cita rasa produk akhir.
Untuk meningkatkan nilai tambah dan daya tarik, produk dikemas menggunakan mesin press ramah lingkungan. Mesin ini memastikan kemasan lebih rapi, tertutup rapat, dan aman untuk menjaga kualitas produk. Selain itu, setiap produk dilengkapi dengan label informatif yang mencantumkan nutrition facts, daftar ingredients, serta identitas UMKM yang menaunginya.
Sebagai bagian dari strategi pemasaran, pemetaan dilakukan untuk menentukan lokasi rumah produksi yang strategis serta jalur distribusi ke beberapa supermarket di wilayah Batang. Dengan pendekatan ini, proses produksi dan distribusi menjadi lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di pasaran. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan di Desa Depok dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Menurut Bu Rini, Ketua KWT Desa Depok, program ini memberikan peluang besar bagi ibu rumah tangga untuk berkontribusi dalam perekonomian desa tanpa harus meninggalkan tanggung jawab rumah tangga. “Dengan adanya rumah produksi ini, kami bisa lebih mandiri dalam mengolah hasil panen cabai, serta mendapatkan penghasilan tambahan yang cukup menjanjikan,” ungkapnya.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kerja sama antara masyarakat, pemerintah desa, serta berbagai pihak yang mendukung pengembangan UMKM di wilayah tersebut. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Cabai Depok diharapkan dapat menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar lebih luas.