JATENGKU.COM, KLATEN — Kasus stunting dan gizi buruk pada balita masih menjadi permasalahan kesehatan yang cukup serius di berbagai daerah, termasuk di Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

Untuk menanggulangi hal ini, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) yang dipimpin oleh Nadila Sentya Ningrum memberikan edukasi serta pendampingan kepada kader posyandu dalam pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang tepat bagi balita.

Upaya ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka serta diharapkan para kader posyandu dapat memahai langkah-langkah pencegahan serta penanganan stunting dengan lebih.

 

Kader posyandu memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi terkait PMT kepada ibu-ibu. Oleh karena itu, pendampingan dalam pembuatan PMT menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa balita di Desa Ngering mendapatkan asupan gizi yang memadai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader posyandu tentang cara pembuatan PMT yang sehat dan bergizi, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi balita.

Edukasi pendampingan dilakukan melalui pendidikan kepada kader posyandu mengenai pembuatan PMT yang sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, ahli gizi, serta ibu-ibu yang memiliki balita.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi Penyuluhan Gizi, para kader diberikan pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi seimbang bagi balita, dampak dari gizi buruk, serta jenis-jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi, dan contoh menu untuk PMT dengan bahan pangan lokal.

Setelah itu dilakukan diskusi bersama untuk mengevaluasi hasil dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya serta berbagi pengalaman.

Kegiatan pendampingan ini memberikan beberapa hasil positif, antara lain Peningkatan Pemahaman Kader Posyandu mengenai pentingnya PMT dalam mencegah gizi buruk pada balita, Peningkatan Keterampilan dalam Pembuatan PMT para kader dapat secara mandiri membuat makanan tambahan yang sehat dan bergizi bagi balita.

Meskipun kegiatan ini berjalan dengan baik, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti Kurangnya Kesadaran Masyarakat, masih ada ibu-ibu yang belum memahami pentingnya asupan gizi bagi balita.

Solusinya adalah dengan meningkatkan frekuensi edukasi melalui berbagai media, seperti pertemuan posyandu dan penyuluhan di tingkat RT/RW.

Keterbatasan Sumber Daya, beberapa kader mengalami kendala dalam mendapatkan bahan baku yang berkualitas dengan harga terjangkau. Solusinya adalah dengan menggandeng instansi terkait untuk memberikan subsidi atau bantuan bahan makanan bergizi.

Setelah pelaksanaan kegiatan, kader posyandu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya PMT dalam pencegahan gizi buruk pada balita. Mereka juga mampu mempraktikkan pembuatan PMT dengan bahan yang bergizi dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

Cegah Stunting dan Gizi Buruk, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Edukasi dan Pendampingan Pembuatan Pemberian Makanan Tambahan pada Balita di Desa Ngering

Luaran Leaflet Pencegahan Stunting Melalui PMT

Sebagai luaran dari kegiatan ini, disusun materi dalam bentuk PowerPoint (PPT) sebagai bahan edukasi dan leaflet yang berisi panduan praktis pembuatan PMT.

Leaflet ini bertujuan untuk membantu ibu-ibu dalam memahami cara membuat PMT yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak serta contoh resep makanan sesuai dengan usia anak.

Kegiatan pendampingan pembuatan PMT ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting dan gizi buruk di Desa Ngering. Dengan adanya edukasi kepada kader posyandu, diharapkan informasi ini dapat diteruskan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita.

Keberlanjutan program ini sangat diperlukan agar pemahaman mengenai pentingnya gizi seimbang semakin meningkat dan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan anak-anak di desa ini.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan tenaga kesehatan, sangat dibutuhkan agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan kasus stunting dan gizi buruk di Desa Ngering dapat berkurang secara signifikan, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan optimal.

Penulis: Nadila Sentya Ningrum/ Gizi/ Fakultas Kedokteran
DPL: Dra. R.R. Hermini Susiatiningsih, M.Si
Lokasi: Desa Ngering, Kec. Jogonalan, Kab. Klaten, Jawa Tengah

Editor: Handayat

Tag