JATENGKU.COM, SRAGEN — Seorang mahasiswa Ilmu Ekonomi dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I tahun 2025, Anantha Aditya Saputra, berhasil menerapkan sebuah program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat khususnya pelaku usaha UMKM.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlokasi di Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, melaksanakan program yang berjudul “Digitalisasi UMKM: Pembuatan Gmaps Tempat Usaha” pada Jumat (24/01/2025). Program ini bertujuan untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan visibilitas bisnis mereka melalui platform digital, khususnya Google Maps.
Di era digital saat ini, keberadaan usaha di platform daring menjadi hal yang sangat penting untuk memperluas jangkauan pelanggan. Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM di pedesaan yang belum memahami pentingnya digitalisasi serta belum mengetahui cara mendaftarkan usaha mereka ke dalam platform digital.
Melalui program ini, mahasiswa KKN Undip berupaya memberikan edukasi sekaligus pendampingan agar UMKM di Desa Jeruk dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam mengembangkan usaha mereka.
Kegiatan ini diawali dengan sesi edukasi kepada pelaku UMKM Desa Jeruk. Dalam edukasi tersebut, mahasiswa KKN memberikan pemahaman mengenai manfaat digitalisasi bagi UMKM, khususnya dalam mendaftarkan lokasi usaha mereka di Google Maps.
Dijelaskan bahwa dengan adanya pendaftaran bisnis di Google Maps, pelanggan dapat dengan mudah menemukan lokasi usaha, melihat informasi terkait jam operasional, serta membaca ulasan dari pelanggan lain.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan panduan mengenai tahapan pendaftaran bisnis, mulai dari pengisian data usaha, alamat lengkap, hingga strategi dalam mengoptimalkan profil bisnis agar lebih menarik dan profesional.
Setelah sesi edukasi, mahasiswa KKN melanjutkan program dengan melakukan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM yang ingin mendaftarkan usaha mereka di Google Maps.
Dalam pendampingan ini, mahasiswa membantu setiap pelaku usaha dalam mengisi data bisnis, mengambil foto lokasi dan produk, serta memastikan bahwa informasi yang dimasukkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, mahasiswa juga menjelaskan cara mengelola akun bisnis di Google Maps, termasuk bagaimana memperbarui jam operasional, menambahkan foto terbaru, serta menanggapi ulasan pelanggan.
Pendampingan ini dilakukan secara langsung agar pelaku UMKM dapat memahami setiap langkah dengan baik dan mampu mengelola profil bisnis mereka secara mandiri di kemudian hari.

Pelaku UMKM yang mengikuti program ini mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya tidak mengetahui cara mendaftarkan usahanya di Google Maps dan hanya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut.
Namun, setelah mendapatkan pendampingan, ia kini dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menarik lebih banyak pelanggan. Menurutnya, kehadiran usaha di Google Maps memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam menemukan lokasi bisnisnya, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan dan penjualan.
Program ini juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah desa. Kepala Desa Jeruk menyampaikan bahwa digitalisasi UMKM merupakan langkah yang sangat penting dalam meningkatkan daya saing usaha lokal.
Ia mengapresiasi upaya mahasiswa KKN Undip dalam membantu pelaku UMKM agar lebih melek teknologi dan mampu memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan usaha mereka. Menurutnya, program ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan UMKM di Desa Jeruk dapat semakin berkembang dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di era digital. Kehadiran mereka di Google Maps tidak hanya membantu meningkatkan jumlah pelanggan, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan pihak luar, termasuk pemasok dan pelanggan dari daerah lain.
Mahasiswa KKN Undip berharap bahwa program ini tidak hanya bermanfaat bagi pelaku usaha yang telah mendapatkan pendampingan, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk mulai memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis mereka.