JATENGKU.COM, KLATEN – Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Ngering masih menghadapi kendala dalam pencatatan keuangan. Beberapa dari mereka menganggap usaha yang dijalankan masih kecil sehingga pencatatan keuangan dianggap tidak diperlukan.
Di sisi lain, ada pula yang kurang memahami cara mencatat keuangan dengan benar. Akibatnya, keuangan pribadi dan usaha menjadi tercampur, menyulitkan pemilik usaha untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya, apakah sedang untung atau merugi.
Melihat kondisi tersebut, Mahasiswi KKN Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ngering berinisiatif melakukan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku usaha mengenai pentingnya pencatatan keuangan serta memberikan pendampingan langsung dalam pengisian buku laporan keuangan yang sederhana dan mudah dipahami.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Pendampingan dilakukan secara door-to-door, di mana tim KKN mendatangi setiap pelaku UMKM di Desa Ngering secara langsung. Metode ini dipilih agar pendekatan yang dilakukan lebih personal, sehingga para pelaku usaha lebih nyaman dalam menerima edukasi dan bimbingan pencatatan keuangan.
Selain itu, metode ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami permasalahan spesifik yang dihadapi oleh masing-masing UMKM.

Dalam setiap kunjungan, tim KKN memberikan penjelasan mengenai pentingnya pencatatan keuangan dalam usaha, seperti mengetahui aliran kas, menghitung laba dan rugi, serta membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh sederhana mengenai pencatatan keuangan dengan menggunakan buku rekap penjualan.
Sebagai bagian dari pendampingan, mahasiswa membantu para pelaku UMKM untuk mulai mencatat transaksi harian mereka dalam buku laporan keuangan. Buku ini dirancang secara sederhana agar mudah digunakan oleh para pelaku usaha, bahkan bagi mereka yang belum terbiasa dengan sistem pembukuan.
Luaran dari kegiatan ini adalah buku rekap laporan penjualan yang mulai digunakan oleh UMKM di Desa Ngering. Dengan adanya buku rekap ini, para pelaku UMKM dapat mencatat setiap transaksi yang terjadi, baik pemasukan maupun pengeluaran. Hal ini membantu mereka dalam memisahkan antara keuangan pribadi dan usaha, sehingga dapat mengetahui kondisi bisnis mereka dengan lebih jelas.

Kegiatan pendampingan UMKM dalam pencatatan keuangan di Desa Ngering ini telah memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha kecil. Dengan adanya buku rekap laporan penjualan, mereka kini memiliki alat yang dapat digunakan untuk mengontrol arus kas usaha mereka dengan lebih sistematis.
Ke depan, diharapkan para pelaku UMKM dapat terus menjalankan pencatatan keuangan secara mandiri dan menjadikannya sebagai kebiasaan dalam menjalankan usaha mereka. Selain itu, program pendampingan seperti ini juga diharapkan dapat diterapkan di desa-desa lain agar lebih banyak UMKM yang mendapatkan manfaat dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pencatatan keuangan, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Ngering dapat lebih berkembang dan memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian desa dan masyarakat sekitarnya.
Penulis: Callista Meilyn Sitompul/ Akuntansi/ Fakultas Ekonomika dan Bisnis
DPL: Dr. Dra. Rr. Hermini Susiatiningsih, M.Si.
Lokasi: Desa Ngering, Kec. Jogonalan, Kab. Klaten, Jawa Tengah