JATENGKU.COM, SRAGEN – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang semakin memudahkan berbagai aspek kehidupan, tidak sedikit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kesulitan beradaptasi dengan perubahan ini. Menyadari hal tersebut, Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Fakultas Sekolah Vokasi, Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik, tergerak untuk memberikan pendampingan kepada UMKM di wilayah Dukuh Kedungdowo, Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Program yang dilaksanakan pada Jumat, 31 Januari 2025, ini bertujuan untuk membantu UMKM Toko Kelontong Bunga dalam mengelola persediaan barang secara lebih efisien dan praktis melalui digitalisasi.

Program yang dilaksanakan oleh Auliya Nanda Pratiwi, salah satu Mahasiswi KKN UNDIP, berfokus pada pendampingan penggunaan aplikasi Stock & Inventory Simple, sebuah aplikasi digital yang memudahkan pengelolaan stok barang dengan memanfaatkan teknologi barcode. Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dihadiri langsung oleh pemilik Toko Kelontong Bunga, Bapak Alim, yang sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang diberikan.

Dalam pelaksanaannya, Mahasiswi KKN UNDIP memberikan pelatihan langkah demi langkah mengenai cara menggunakan aplikasi tersebut. Dimulai dengan pengenalan antarmuka aplikasi, Mahasiswi KKN ini menjelaskan bagaimana cara melakukan input data barang yang masuk dan keluar. Lebih lanjut, ia mengajarkan bagaimana mencatat pemasok dan pelanggan dalam sistem, serta cara memanfaatkan fitur barcode untuk mempermudah proses pencatatan transaksi jual beli.

Salah satu fitur utama yang dikenalkan dalam program ini adalah kemampuan aplikasi untuk secara otomatis mendata persediaan barang begitu terjadi pembelian atau penjualan. Dengan cara memindai barcode pada setiap produk, aplikasi langsung memperbaharui jumlah persediaan, sehingga pemilik usaha tidak perlu lagi melakukan pencatatan manual yang rentan terhadap kesalahan. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki kemampuan untuk menarik data dan laporan persediaan secara otomatis, memudahkan pemilik usaha untuk melakukan analisis dan mengambil keputusan yang lebih cepat.

Program digitalisasi ini memiliki tujuan jangka panjang yang sangat strategis, yaitu membantu UMKM untuk lebih efisien dalam pengelolaan inventaris mereka. Dalam praktiknya, Bapak Alim mengaku sangat terbantu dengan sistem yang lebih rapi dan terorganisir, sehingga dapat lebih fokus mengembangkan bisnisnya tanpa khawatir kehabisan stok barang atau mencatat transaksi dengan cara yang membingungkan.

Mahasiswi KKN UNDIP menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam dunia usaha, khususnya untuk UMKM yang selama ini masih bergantung pada pencatatan manual. Dengan adanya aplikasi digital seperti ini, diharapkan UMKM dapat mengurangi potensi kesalahan manusia dalam mencatat transaksi, serta mempermudah proses pemantauan stok barang. Harapannya, dengan sistem ini, Toko Kelontong Bunga bisa mengelola persediaan dengan lebih efisien dan mudah, yang tentunya akan membawa dampak positif bagi perkembangan usaha.”

Di akhir sesi, Bapak Alim mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan yang diberikan. Ia berharap agar ke depan, lebih banyak UMKM yang dapat mengadopsi teknologi untuk mengoptimalkan proses bisnis mereka. Dengan adanya digitalisasi dalam pengelolaan persediaan barang, Bapak Alim percaya bahwa usahanya dapat berkembang lebih pesat dan mampu bersaing dengan UMKM lainnya di pasar yang semakin kompetitif.

Program pendampingan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar, yang melihat bahwa teknologi digital memiliki potensi besar untuk mendukung kemajuan UMKM di desa mereka. Mahasiswi KKN UNDIP berharap, pengalaman yang diberikan kepada Toko Kelontong Bunga dapat menjadi contoh bagi UMKM lainnya untuk bertransformasi menuju digitalisasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi operasional mereka. Diharapkan pula lebih banyak pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing mereka di era digital yang serba cepat ini. Digitalisasi, yang dulunya dianggap sebagai hal yang rumit, kini menjadi lebih mudah diakses, dan program KKN ini adalah salah satu langkah awal untuk membuka peluang tersebut bagi UMKM di seluruh Indonesia.

Editor: Handayat

Tag