JATENGKU.COM, KLATEN — Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Minimnya sistem daur ulang membuat limbah organik dan non-organik terus menumpuk, menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) menginisiasi program “Pengelolaan Sampah Berbasis Maggot untuk Meningkatkan Efisiensi TPS dan Mengurangi Dampak Lingkungan.”
Program ini dikembangkan oleh Bryant Andhika Prayoga, mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, bersama timnya yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Mereka memperkenalkan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi untuk mengurai sampah organik sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga desa.
Sebagai langkah awal, tim KKN melakukan studi dan pembelajaran budidaya maggot dengan mengunjungi Pak Wawan, seorang petani dan peternak maggot di Desa Pakahan. Dalam kunjungan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang cara memelihara maggot, manajemen pakan, serta desain kandang yang ideal.
Setelah memperoleh pemahaman yang cukup, mahasiswa mulai membangun biopond maggot, sebuah wadah khusus untuk budidaya larva BSF. Biopond ini dirancang untuk menampung sampah organik dalam jumlah besar dan memaksimalkan proses penguraian.
Setelah tempat budidaya siap, mahasiswa KKN melakukan pendampingan dan evaluasi penempatan maggot, bekerja sama dengan Pak Wawan untuk memastikan efektivitas metode yang diterapkan.
Sebagai tahap akhir, tim KKN mengadakan penyuluhan dan diskusi bersama perangkat desa serta ketua RW di Balai Desa Pakahan. Dalam forum ini, mahasiswa memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis maggot dalam mengurangi volume sampah di TPS serta meningkatkan efisiensi daur ulang limbah rumah tangga.

Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program:
- Vannisa Oriana Syahla (FEB – Akuntansi)
- Mencatat estimasi pemasukan dan pengeluaran yang terkait dengan pengelolaan sampah berbasis maggot.
- Menghitung biaya operasional dan potensi pendapatan dari hasil penjualan produk maggot, seperti pupuk, pakan ternak, minyak maggot, dan tepung maggot.
- Yosephine Inggrid Serepian Aritonang (Hukum – Ilmu Hukum)
- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang urgensi daur ulang sampah dan regulasi yang diatur dalam Peraturan Daerah Bupati Klaten Nomor 6 Tahun 2018.
- Memberikan edukasi mengenai pentingnya budidaya maggot dalam mengurangi timbunan sampah.
- Muhammad Fajrin Ismail (FISIP – Ilmu Pemerintahan)
- Mengadakan kampanye dan edukasi tentang pengelolaan sampah berbasis maggot untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai peran mereka dalam menjaga kebersihan desa.
- Lia Fatimatun Nisa (SV – Manajemen dan Administrasi Logistik)
- Menganalisis alur distribusi dan pengolahan limbah organik dan anorganik.
- Merancang sistem pemetaan distribusi limbah untuk meningkatkan efisiensi pengolahan sampah di Desa Pakahan.
- Bryant Andhika Prayoga (FSM – Kimia)
- Meneliti potensi kandungan senyawa dalam hasil sampingan budidaya maggot yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kimia dan lingkungan.
- Mengembangkan metode peningkatan efisiensi pengolahan limbah dengan pendekatan berbasis sains.
- Hanif Maulana (FT – Arsitektur)
- Merancang dan membangun wadah budidaya maggot serta rumah budidaya maggot yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas limbah organik di desa.
- Faisal Ismail Asadullah (FT – Teknik Elektro)
- Mendesain dan membuat lampu otomatis berbasis sensor cahaya untuk membantu pencahayaan bagi lalat dewasa dalam budidaya maggot.
- Mahesa Ardiansyah (FT – Teknik Geologi)
- Melakukan pemetaan lokasi TPS serta membuat peta kualitas air tanah di sekitar area TPS untuk memastikan keamanan lingkungan.
- Putri Zuliana (FT – Teknik Mesin)
- Memilih material yang sesuai untuk pembuatan prototype kandang maggot Black Soldier Fly (BSF) guna mendukung keberlanjutan program.
- Aulia Rahmanita (FKM – Kesehatan Masyarakat)
- Meneliti dampak lingkungan dan kesehatan dari pengolahan sampah berbasis maggot.
- Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat kesehatan dari sistem pengelolaan sampah yang lebih bersih dan efisien.


Program ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat Desa Pakahan dalam mengelola sampah organik agar lebih ramah lingkungan. Selain mengurangi pencemaran, budidaya maggot juga menawarkan manfaat ekonomi dengan produk turunannya, seperti pakan ternak dan pupuk organik.
Dengan keterlibatan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, program ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di desa-desa lain. Mahasiswa KKN UNDIP berupaya menghadirkan solusi berbasis sains dan pemberdayaan masyarakat, guna menciptakan ekosistem desa yang lebih bersih dan berkelanjutan.