JATENGKU.COM, SUKOHARJO — Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, dikenal dengan semangat kebersamaan warganya yang masih kental, salah satunya melalui keaktifan ibu-ibu PKK dalam kegiatan kemasyarakatan.
Namun, observasi dan dialog dengan warga mengungkap tantangan tersembunyi yaitu minimnya literasi keuangan keluarga. Mayoritas ibu-ibu PKK mengaku tidak mencatat pengeluaran rumah tangga secara rutin, padahal mereka adalah pengelola utama keuangan keluarga dan mereka memiliki anak usia sekolah.
Merespons hal ini, Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Periode 2024/2025, Yafi Al Arkan dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Program Studi Manajamen menggelar program “Sosialisasi Pembukuan Rumah Tangga Sederhana & Edukasi Cara Mengajarkan Anak Menghargai Uang” pada 31 Januari 2025 di Balai Desa Kedungwinong.
Kegiatan yang diikuti oleh 50 ibu-ibu PKK ini diadakan bersamaan dengan rapat rutin organisasi PKK setempat, memadukan edukasi dengan agenda komunitas yang sudah berjalan.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh harapan warga Desa Kedungwinong yang ingin diarahkan pada peningkatan kualitas hidup keluarga. “Ibu-ibu PKK adalah ujung tombak pengelola keuangan rumah tangga. Sayangnya, banyak yang belum terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Padahal, ini langkah awal menuju perencanaan keuangan yang sehat,” jelas Yafi Al Arkan, mahasiswa UNDIP Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Manajemen.
Dalam sesi interaktif, peserta diajarkan:
- Pentingnya pembukuan keuangan rumah tangga.
- Langkah-langkah membuat pembukuan keuangan sederhana.
Menyasar ibu-ibu yang mayoritas memiliki anak usia sekolah,Yafi memberikan cara mendidik anak tentang literasi keuangan:
- Mengajarkan Kerja Keras: Berikan anak tugas rumah sederhana dan beri mereka imbalan berupa uang
- Menanamkan Kebiasaan Menabung: Anak diajak menentukan tujuan menabung seperti menabung untuk membeli sepeda atau mainan baru.
- Mengajarkan Perbedaan Antara Kebutuhan dan Keinginan: Ajak anak membuat daftar prioritas kebutuhan dan keinginan mereka serta bantu mereka membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Kegiatan ini sengaja digabung dengan rapat rutin PKK untuk memastikan partisipasi maksimal.
Di akhir sesi presentasi peserta dipersilahkan untuk bertanya, dalam sesi ini perserta yang bertanya diberikan doorprize.
Peserta juga mendapat booklet yang berisi langkah-langkah menyusun laporan keauangan sederhana dan cara mengajarkan anak untuk menghargai uang.
Kegiatan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan ke-1 (Pengentasan Kemiskinan), sekaligus memperkuat peran PKK sebagai motor penggerak kesejahteraan keluarga di Desa Kedungwinong.