JATENGKU.COM, DEMAK – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) IDBU 18 memiliki cita-cita besar menjadikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Purworejo, Margolinduk, dan Morodemak, Kabupaten Demak, sebagai koperasi terbaik dari total sekitar 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk mencapai visi ambisius ini, tim KKN UNDIP melakukan langkah nyata dengan secara keseluruhan, tim KKN ini menghasilkan sebanyak 250 item luaran melalui 13 kali penerjunan, bolak-balik dari kampus UNDIP Tembalang ke wilayah pesisir Bonang Demak dengan jarak total 88 km pulang-pergi selama dua bulan. Salah satu tonggak pentingnya adalah tim berhasil menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kelembagaan Koperasi pada 10–11 Juni 2025 di Balai Desa Mangunjiwan, Kegiatan ini berhasil menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah dan menjadikan lokasi tersebut sebagai pilot project koperasi desa pertama di Jawa Tengah.

Dalam menunjang keberhasilan koperasi, tim KKN IDBU 18 secara aktif menghasilkan berbagai luaran terukur sebagai fondasi koperasi unggulan nasional. Mereka berhasil menyusun sebanyak 48 buku administrasi koperasi yang rinci dan mudah digunakan oleh pengurus koperasi, serta memasang tiga papan plang koperasi di lokasi strategis sebagai penanda kehadiran koperasi di masyarakat. Tim juga menyusun tiga dokumen Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) yang jelas dan transparan untuk pengelolaan keuangan koperasi. Tidak hanya berhenti sampai di situ, mereka juga berhasil mengembangkan satu aplikasi manajemen koperasi yang praktis dan efisien serta membuka enam akun media sosial aktif untuk memperkuat branding dan komunikasi publik.
Untuk edukasi masyarakat dan pengelola koperasi, tim KKN juga menyiapkan tiga modul edukasi yang disertai 21 video edukasi yang menarik dan informatif. Selain itu, mereka membangun 21 website koperasi interaktif yang dirancang agar mudah diakses oleh semua anggota koperasi. Tim ini juga menyusun 21 dokumen keuangan, 21 creative proposal bisnis, 21 pitch deck bisnis, dan 21 business model canvas (BMC), semuanya disusun secara profesional untuk memastikan setiap unit usaha memiliki pondasi kuat secara manajerial dan finansial.

Untuk memperkaya khasanah akademik, tim juga menghasilkan 21 paper ilmiah yang bisa menjadi referensi penting pengelolaan koperasi. Secara visual, mereka menghadirkan tiga mockup gedung koperasi, liputan khusus, video dokumentasi, poster dan infografis yang jelas, stand banner menarik, policy brief yang singkat namun padat, serta booklet khusus yang mencakup informasi penting terkait desa maupun Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Kita ingin koperasi di tiga desa ini menjadi contoh terbaik nasional. Semua output yang kami hasilkan sengaja dibuat lengkap agar koperasi ini tidak hanya kuat secara administrasi, tetapi juga unggul dalam pengelolaan usaha,” ujar perwakilan Tim KKN IDBU 18.
Program ini mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah desa, salah satunya dari Kepala Desa Margolinduk yang mengungkapkan rasa optimisnya, “Ini kesempatan luar biasa, kami percaya koperasi kami bisa jadi yang terbaik karena inisiasi mahasiswa sangat detail dan komprehensif.”
Prof. Bulan Probowani dari Universitas Diponegoro yang hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, “Kolaborasi nyata ini menjadi penanda penting, karena mahasiswa tidak sekadar teori tetapi mampu menghasilkan output konkret yang langsung bisa diterapkan oleh desa.”
Tim KKN IDBU 18 UNDIP berkomitmen untuk terus mengawal implementasi 21 unit usaha yang telah dirancang, dengan harapan KDMP di Purworejo, Margolinduk, dan Morodemak benar-benar menjadi rujukan nasional dan model pengelolaan koperasi terbaik di Indonesia.
Dokumentasi kegiatan ini menjadi simbol awal perjalanan menuju koperasi unggulan nasional, hasil kerja nyata mahasiswa untuk kemandirian ekonomi desa.