JATENGKU.COM, SRAGEN – Janya Yasyfa Nafashati, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam TIM 1 KKN UNDIP mengadakan program sosialisasi dengan tema SEHATI: Sehat Tanpa Hipertensi di Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lansia mengenai bahaya hipertensi, faktor penyebab, gejala, serta tatalaksana diet yang dianjurkan bagi penderita hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh lansia. Penyakit ini sering disebut sebagai silent killer karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke dan penyakit jantung jika tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, melalui program SEHATI, mahasiswa KKN UNDIP berupaya memberikan sosialisasi kepada lansia agar mereka lebih memahami pentingnya menjaga tekanan darah tetap stabil dengan pola makan sehat dan gaya hidup yang tepat.
Sosialisasi dilaksanakan secara interaktif, di mana para lansia diajak untuk memahami faktor risiko hipertensi, seperti konsumsi garam berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
Selain itu, dijelaskan pula berbagai gejala hipertensi, seperti sakit kepala, pusing, sesak napas, hingga gangguan penglihatan, yang sering kali diabaikan oleh penderita.
Tidak hanya memberikan materi edukatif, mahasiswa juga mengenalkan tatalaksana diet yang dianjurkan bagi penderita hipertensi.
Lansia diberikan pemahaman mengenai pola makan sehat dengan mengurangi asupan garam, lemak jenuh, dan makanan olahan, serta meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan mineral, serat, dan antioksidan. Makanan seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan, serta kacang-kacangan disarankan untuk dikonsumsi secara rutin.
Sebagai bentuk inovasi dalam program ini, mahasiswa KKN UNDIP juga membagikan produk infused water berbahan dasar timun kepada para lansia. Infused water ini dibuat dari irisan timun yang direndam dalam air mineral, yang dikenal memiliki kandungan kalium, magnesium, dan serat yang bermanfaat untuk membantu mengontrol tekanan darah.
Mahasiswa menjelaskan bahwa timun memiliki efek diuretik alami yang dapat membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih, sehingga tekanan darah tetap stabil.

Harapannya melalui sosialisasi ini, para lansia dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan menerapkan pola makan yang lebih sehat untuk mencegah komplikasi hipertensi. Selain itu, infused water dari timun ini bisa menjadi alternatif minuman sehat yang mudah dibuat di rumah dengan harga ekonomis.
Salah satu peserta sosialisasi, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. “Dulu saya sering menambahkan banyak garam ke dalam masakan, ternyata itu bisa memperburuk tekanan darah saya. Saya juga baru tahu kalau timun bisa membantu menurunkan tekanan darah. Minuman ini rasanya segar dan mudah dibuat,” katanya.
Dengan adanya program SEHATI: Sehat Tanpa Hipertensi, mahasiswa KKN UNDIP berharap masyarakat Desa Jeruk, khususnya para lansia, dapat lebih memahami pentingnya menjaga tekanan darah tetap stabil dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup yang lebih baik. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka kasus hipertensi di Desa Jeruk, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan berkualitas.