JATENGKU.COM, KLATEN — Seorang Mahasiswa Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I tahun 2025, Chory Syahrul Ramadhan dari KKN Tim I UNDIP, melaksanakan program kerja monodisiplin dengan mengadakan pendampingan terkait pentingnya peneraparan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap bengkel reparasi di Desa Jogoprayan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten.
Berdasarkan Kemenkeu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja.
Program Kerja ini dilaksanakan berdasarkan hasil survei langsung ke bengkel reparasi motor di Desa Jogoprayan. Ketika melakukan survei dan wawancara terhadap mekanik bengkel, didapat bahwa ketika mekanik mengerjakan reparasi motor tidak memakai Alat Pelingdung Diri (APD), padahal risiko yang mungkin terjadi di bengkel reparasi motor sangat berbahaya ketika tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
“Ini merupakan kegiatan yang bagus. Saya jadi mengerti apa pentingnya menggunakan APD pada saat bekerja.” ujar Pak Toto selaku mekanik

Selain memberi pendampingan dan edukasi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Chory Syahrul juga memberikan alat K3 yang berguna untuk mekanik di bengkel Satria Motor supaya ketika melakukan reparasi motor menjadi lebih aman dan terhindar dari kecelakaan kerja.
Alat Pelindung Diri yang diberikan yaitu sarung tangan yang berfungsi agar tangan terhindar dari kegores ataupun terhindar dari kecelakaan kerja yang lainnya, dan kacamata khusus yang melindungi mata mekanik dari alat-alat yang berbahaya.
Diharapkan dari edukasi dan pemberian Alat Pelindung Diri (APD) dalam bidang reparasi motor ini meningkatkan kesadaran mekanik akan pentingnya penerapan K3 dan mampu membantu mekanik untuk melindungi dirinya sendiri saat bekerja.