JATENGKU.COM, WONOGIRI – Berlangsungnya aktivitas KKN Tim I Universitas Diponegoro 2024/2025, menjadi sarana bagi mahasiswa menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari selama mengenyam pendidikan di kampus untuk kebermanfaatan masyarakat sekitar.
Seusai arisan ibu-ibu di Dusun Prambe, adapun pemaparan sekaligus pemberdayaan masyarakat desa untuk menyusun usaha dari inovasi bisnis serta cara memasarkan produk lewat platform online.
Program kerja bertajuk “Pemberdayaan masyarakat desa melalui Business Model Canvas dan Tahapan Berwirausaha”, tidak hanya dari masyarakat ibu-ibu saja, namun juga dihadiri oleh perangkat desa dusun yakni bapak Agus selaku RT 01 serta bapak Parjo selaku ketua RW 03 dusun Prambe, Desa Baleharjo.
Kemudian, kondisi masyarakat yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani dan peternak, dimana penghasilan bertani yang diperoleh berpatok pada masa panen kisaran setiap 4 bulan, setidaknya terdapat penghasilan sampingan untuk memenuhi kebutuhan disamping menyambung hidup.
Adapun beberapa umkm olahan produk yang beroperasi di wilayah desa Baleharjo, seperti keripik tempe, sirup dan selai buah, dll.
Hal tersebut mendorong Yafi (mahasiswa KKN Undip) untuk membangun jiwa bisnis masyarakat dalam suatu inovasi usaha.
Selanjutnya, Business Model Canvas dinilai penting dalam menyusun kerangka bisnis dari setiap komponen pendirian usaha, maka perlu diketahui kompetitor, pangsa pasar, serta potensi yang mampu diberdayakan masyarakat dalam membangun inovasi baru.
Komoditas pertanian menjadi peluang utama seperti gabah, jagung dapat dijadikan sebagai bahan olahan produk.

“Masyarakat setidaknya dapat dipandu untuk memiliki usaha sendiri, terutama membuat inovasi usaha di bidang pertanian”, ujar ketua RW 03 dusun Prambe, Bapak Parjo.
Inovasi olahan produk yang ditawarkan oleh Yafi dalam program kerja nya, sebagai contoh yaitu produk olahan ubi berupa kripik ubi dengan aneka varian rasa. Selain itu, pemasaran produk olahan secara online dilakukan melalui platform Tokopedia.
Menurut pak Parjo, pemberdayaan ini dapat memunculkan ide-ide bisnis, hanya saja tantangan masyarakat dalam memulai bisnis yaitu upaya untuk mencoba hal baru.
Dengan adanya pemberdayaan masyarakat dalam berwirausaha, diharapkan dapat membantu masyarakat tergerak menyusun ide serta membangun bisnis, dan tidak hanya memperoleh konsumen di wilayah desa saja, tetapi dapat menjangkau konsumen lebih luas.