JATENGKU.COM, WONOGIRI — Wilayah desa Baleharjo terdapat UMKM Toko Kelontong yang beroperasi di beberapa titik dusun. Program kerja bertajuk “Pelatihan Pencatatan Keuangan untuk Masyarakat Desa Baleharjo”, menjadi sarana pelaku UMKM mengoptimalkan pembukuan pada arus kas masuk maupun arus kas keluar.

Toko kelontong pertama (Ibu Maryo) dalam operasional usaha, telah mampu memahami serta mengaplikasikan pencatatan laporan arus kas dengan baik.

Adapun tantangan yang dihadapi Bu Maryo, kondisi masyarakat cenderung masih menggunakan sistem barter dengan komoditas pertanian, sehingga laporan arus kas dapat dibukukan jika komoditas tersebut telah diuangkan.

“Pembeli kadang suka barter pake gabah, jadi beberapa transaksi belum bisa dicatat. Setelah dijual (gabah), baru bisa membuat laporan arus kas nya”, ujar Ibu Maryo.

Foto bersama Ibu Yati, selaku pemilik UMKM Toko Kelontong Dusun Prambe, Desa Baleharjo.

Sementara itu, toko kelontong kedua (Ibu Yati) mampu mencatat piutang usaha, namun belum menerapkan laporan arus kas dalam operasional usaha toko kelontong miliknya.

Dengan adanya pelatihan pencatatan laporan arus kas, diharapkan UMKM toko kelontong di beberapa dusun dapat menerapkan arus kas masuk dan arus kas keluar dengan baik serta mengetahui jenis aktivitas usaha seperti aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan (financing).

Editor: Handayat

Tag