JATENGKU.COM, SUKOHARJO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan sosialisasi tentang manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja dalam pengolahan limbah feses kambing menjadi pupuk organik cair. Kegiatan ini bertempat di Gubuk Tani, Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya praktik higienis dalam pengolahan limbah.
Pengolahan feses kambing menjadi pupuk organik cair melibatkan bahan organik yang berpotensi mengandung patogen berbahaya. Oleh karena itu, penerapan manajemen infeksi menjadi aspek penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Beberapa langkah yang disosialisasikan dalam kegiatan ini meliputi:
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
- Sarung tangan: Melindungi tangan dari kontak langsung dengan limbah yang berisiko mengandung patogen.
- Masker: Menghindari terhirupnya partikel mikroorganisme yang mungkin berbahaya.
- Sepatu boot: Mencegah kontaminasi kaki saat bekerja di area pengolahan.
- Jas laboratorium atau apron: Menghindari kontaminasi pakaian.
Kebersihan Pribadi
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menangani limbah.
- Hindari menyentuh wajah saat bekerja.
- Mandi dan mengganti pakaian setelah bekerja untuk mencegah penyebaran patogen.
Pengelolaan Limbah yang Aman
- Pemisahan limbah dari bahan lain yang tidak terkontaminasi.
- Fermentasi yang tepat menggunakan mikroorganisme efektif (EM4) untuk membunuh patogen.
- Penyimpanan pupuk organik cair dalam wadah tertutup untuk menghindari kontaminasi silang.
Selain manajemen infeksi, kebersihan lingkungan kerja juga menjadi aspek utama yang disosialisasikan kepada para petani dan pekerja pengolahan pupuk organik. Langkah-langkah yang diterapkan meliputi:
Sanitasi Area Kerja
- Pembersihan rutin area kerja setelah pengolahan limbah.
- Penggunaan disinfektan untuk membersihkan alat dan permukaan yang sering bersentuhan dengan limbah.
- Pengelolaan sampah dengan membuang limbah ke tempat sampah tertutup.
Ventilasi yang Baik
- Memastikan sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi paparan gas berbahaya seperti amonia.
- Menggunakan exhaust fan atau membuka jendela di ruang kerja tertutup.
Penggunaan Alat yang Bersih
- Sterilisasi alat seperti ember, tong fermentasi, dan selang setelah digunakan.
- Penyimpanan alat di tempat bersih dan kering untuk mencegah kontaminasi.
Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja, mahasiswa KKN Undip juga memberikan edukasi dalam bentuk:
- Pelatihan pekerja tentang standar kebersihan dan keamanan dalam pengolahan limbah.
- Sosialisasi prosedur kerja aman kepada seluruh pekerja.
- Pemasangan poster dan tanda peringatan tentang kebersihan dan keselamatan kerja di area pengolahan limbah.
Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini, dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala, di antaranya:
- Pemeriksaan kesehatan rutin bagi pekerja untuk memastikan mereka tidak terpapar penyakit akibat limbah.
- Evaluasi kebersihan lingkungan kerja dan perbaikan jika ditemukan kekurangan.
- Pencatatan dan pelaporan insiden kebersihan dan infeksi kepada pihak yang bertanggung jawab.
Sosialisasi ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, antara lain:
- Mencegah penyebaran penyakit akibat pengolahan limbah yang tidak higienis.
- Meningkatkan produktivitas dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman.
- Menghasilkan pupuk organik cair berkualitas yang bebas dari kontaminasi patogen.
Annisa Trisna Awalia, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Jurusan Keperawatan Universitas Diponegoro, yang memimpin kegiatan ini, berharap bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan kerja dalam pengolahan limbah semakin meningkat.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak hanya memanfaatkan limbah feses kambing sebagai pupuk organik cair, tetapi juga memahami bagaimana proses pengolahannya harus dilakukan dengan aman dan higienis,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan petani dan pekerja pengolahan pupuk organik dapat menerapkan standar kebersihan yang lebih baik, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkontribusi pada pertanian yang lebih berkelanjutan.