JATENGKU.COM, KLATEN – Pembangunan infrastruktur besar seperti jalan tol dapat membawa perubahan signifikan terhadap lingkungan, termasuk perubahan aliran air, risiko banjir, dan potensi erosi.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Ranisa Rahma Setiabudi, mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), berinisiatif melakukan pemetaan topografi di Desa Joton.

Program ini bertujuan untuk memberikan data yang akurat dalam mendukung perencanaan tata ruang serta langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

Peta topografi memiliki peran penting dalam mengidentifikasi perubahan aliran air yang berisiko memicu banjir di area dataran rendah.

Selain itu, pemetaan ini dapat menentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan sistem drainase baru guna mencegah genangan air.

Tak hanya itu, peta ini juga membantu dalam pemetaan area dengan kemiringan curam yang rentan terhadap erosi dan longsor, sehingga langkah mitigasi seperti penanaman vegetasi pelindung atau pembuatan terasering dapat direncanakan dengan lebih efektif.

Selain sebagai alat mitigasi bencana, peta topografi ini juga dapat dimanfaatkan oleh petani dalam menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan, mengoptimalkan irigasi, serta meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Joton.

Peta Topografi Desa Joton yang dibuat oleh Mahasiswi KKN UNDIP

Dalam proses pemetaan, Ranisa melakukan survei lapangan untuk memvalidasi data input. Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi peta topografi yang dapat dijadikan referensi bagi pemerintah desa dalam merencanakan infrastruktur yang lebih berkelanjutan.

Pemaparan Hasil Peta Topografi Desa Joton Kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa Joton.

Pada Kamis, 30 Januari 2025, hasil pemetaan topografi dipresentasikan oleh Ranisa di Balai Desa Joton. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Joton (Bapak Aris Gunawan, S.T.), serta perangkat desa lainnya.

Dalam presentasi tersebut, Ranisa menjelaskan proses pemetaan yang telah dilakukan serta potensi manfaat dari peta topografi yang dihasilkan. Pemerintah desa menyambut baik hasil ini dan berharap dapat menggunakannya sebagai acuan dalam kebijakan pembangunan desa.

Pemerintah Desa Joton optimis bahwa peta topografi yang telah disusun dapat menjadi referensi penting dalam berbagai aspek pembangunan, mulai dari perencanaan infrastruktur, mitigasi bencana, hingga pengelolaan lingkungan dan peningkatan sektor pertanian.

Keberhasilan program ini juga menunjukkan kontribusi nyata mahasiswa KKN Undip dalam membantu masyarakat melalui penerapan ilmu geodesi yang berbasis data dan teknologi.

Dengan tersedianya peta topografi ini, diharapkan Desa Joton dapat semakin siap menghadapi tantangan pembangunan dan mampu mengelola sumber daya alamnya secara lebih efisien dan berkelanjutan.

Editor: Handayat

Tag