JATENGKU.COM, SRAGEN — Sebagai bagian dari program monodisiplin Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2025, mahasiswa Teknik Elektro, Ghaza Haikal Tsaqif, bersama tim KKN telah berhasil melaksanakan program inovatif berupa pemasangan fitting lampu dengan sensor cahaya di Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan masyarakat dalam penggunaan penerangan rumah.
Inisiatif ini diambil mengingat pentingnya penerapan teknologi otomatisasi yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan sensor cahaya, lampu dapat menyala secara otomatis saat lingkungan sekitar menjadi gelap dan mati kembali saat kondisi terang.
Teknologi ini diharapkan dapat menghemat konsumsi listrik serta mengurangi ketergantungan masyarakat pada kontrol manual.
Pelaksanaan program ini dimulai dengan survei kebutuhan penerangan di beberapa titik strategis, baik di rumah warga maupun fasilitas umum seperti balai desa dan jalan lingkungan.
Berdasarkan hasil survei, Ghaza bersama tim KKN bersama perangkat desa menentukan lokasi-lokasi yang paling memerlukan pemasangan fitting lampu berbasis sensor cahaya.
Pemilihan Lokasi ditentukan berdasarkan tempat yang memiliki aktivitas tinggi di malam hari serta titik yang sering terlupakan untuk dimatikan lampunya pada pagi hari.
Setelah survei, tim mulai melakukan pemasangan perangkat yang terdiri dari fitting lampu, sensor cahaya, dan lampu hemat energi. Proses pemasangan ini dilakukan dengan melibatkan warga setempat, baik dalam aspek teknis maupun pengawasan.
Dengan terpasangnya lampu berbasis sensor cahaya, masyarakat Desa Jeruk kini dapat merasakan manfaat penerangan yang lebih efektif dan efisien. Lampu akan menyala hanya saat diperlukan, sehingga tidak ada pemborosan energi.

Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan keamanan lingkungan di malam hari dengan memastikan adanya penerangan yang memadai tanpa perlu intervensi manual. Hal ini sangat berguna di titik-titik seperti beberapa teras rumah warga yang masih minim penerangan di malam hari.
Sebagai bagian dari keberlanjutan program, Ghaza dan tim KKN juga mengadakan sosialisasi mengenai cara kerja dan perawatan sensor cahaya kepada masyarakat. Warga diajarkan cara sederhana untuk memeriksa dan membersihkan perangkat agar tetap berfungsi dengan baik.
Dengan keberhasilan program pemasangan fitting lampu berbasis sensor cahaya ini, Ghaza dan tim KKN berharap bahwa masyarakat dapat terus memanfaatkan teknologi tersebut secara optimal. Selain itu, diharapkan juga desa lain dapat mengadopsi inovasi serupa untuk mendukung efisiensi energi dan modernisasi infrastruktur desa.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa Universitas Diponegoro dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan melalui penerapan teknologi tepat guna.