JATENGKU.COM, SUKOHARJOMahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro jurusan Teknik Mesin turut mengambil bagian dalam kegiatan pemanfaatan limbah ternak kambing menjadi pupuk organik cair. Kegiatan ini ditujukan bagi para petani yang ada di Desa Kedungwinong untuk meminimalisir pengeluaran para petani dalam pembelian pupuk, serta menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal. Kegiatan ini merupakan salah satu dari program kerja multidisiplin yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2025 di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Dalam pelaksanaan program kerja ini, pembuatan pupuk dilakukan dengan memanfaatkan feses kambing dari peternak setempat yang kemudian diolah dengan menggunakan campuran EM4 dan molases. Proses fermentasi ini akan menghasilkan produk pupuk organik cair yang bermanfaat bagi pertanian lokal.

Program ini dilaksanakan oleh 10 orang mahasiswa yang memiliki keilmuan yang berbeda – beda. Sebagai bagian dari kontribusinya, mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin memiliki tanggung jawab untuk merancang sebuah alat sederhana yang nantinya akan dipakai untuk memisahkan pupuk cair dari limbah padat setelah proses fermentasi.

Pembuatan penyaring pupuk ini memerlukan sebuah ember dan selembar kain oxford yang memiliki tekstur halus berbentuk titik – titik. Dengan menggunakan bahan ini, dipastikan bahwa partikel padat yang tidak dapat larut dalam air akan terpisah sehingga pupuk yang dihasilkan lebih murni dan siap digunakan oleh para petani. Selain meningkatkan efisiensi produksi pupuk, alat ini juga mempermudah petani dalam pengaplikasian pupuk ke lahan pertanian tanpa perlu penyaringan manual yang memakan waktu.

Dokumentasi Mahasiswa KKN Undip bersama Petani Desa Kedungwinong

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan para petani di Desa Kedungwinong dapat memanfaatkan limbah ternak yang ada untuk memenuhi kebutuhan pupuk sekaligus memanfaatkan limbah ternak dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi para petani dan peternak lokal dalam mengoptimalkan pemanfaatan limbah ternak untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan petani lokal.

Penulis: Matthew Reinhard Indrawijaya (Mahasiswa jurusan Teknik Mesin S1 Universitas Diponegoro)

Editor: Handayat

Tag