JATENGKU.COM, SRAGEN – Kelompok KKN-T Tim 42 dengan Ketua Pelaksana Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Peningkatan Kesadaran dan Kapasitas Masyarakat dalam Bencana di Daerah Pegunungan Mengenai Tanah Longsor dan Mitigasinya” di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen pada Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi bencana tanah longsor yang kerap mengancam daerah pegunungan, terutama saat musim hujan tiba.
Daerah Sukorejo merupakan salah satu wilayah yang memiliki kontur tanah perbukitan dan kemiringan lereng yang cukup curam. Kondisi ini menjadikan desa tersebut rawan terhadap pergerakan tanah, terutama ketika terjadi curah hujan tinggi dan sistem drainase alami tidak berfungsi optimal.
Sayangnya, masih banyak warga yang belum memiliki pemahaman memadai mengenai penyebab, tanda-tanda awal, maupun langkah-langkah mitigasi terhadap tanah longsor.
Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKN untuk merancang kegiatan sosialisasi sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana (PRB) berbasis masyarakat.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di rumah pak lurah dengan mengundang warga RT. 05 yang merupakan salah satu wilayah dengan potensi risiko longsor tertinggi.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari perangkat desa, pak lurah dan perwakilan tim KKN, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa yang difokuskan pada aspek penyebab longsor, cara mengenali gejala awal, serta langkah-langkah praktis mitigasi bencana, baik struktural seperti pembuatan talud dan sistem penanaman vegetasi, maupun non-struktural seperti sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi darurat.

Antusiasme warga terlihat dari jumlah peserta yang hadir dan aktifnya mereka dalam sesi tanya jawab. Banyak warga menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kondisi tanah di sekitar rumah mereka yang mulai retak, serta keinginan untuk mendapatkan pelatihan lanjutan terkait pembangunan struktur pengaman lereng.
Dalam sesi diskusi, warga juga menceritakan pengalaman mereka saat terjadi tanah longsor beberapa waktu lalu, yang membuat kegiatan ini menjadi semakin relevan dan bermakna.
Sebagai bentuk penguatan materi, tim KKN juga membagikan poster edukatif berisi informasi singkat dan visual terkait tanah longsor dan tindakan darurat yang harus dilakukan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman warga terhadap bahaya tanah longsor dan pentingnya mitigasi bencana sejak dini.

Banyak warga yang mengusulkan agar kegiatan serupa dilanjutkan secara berkala dan diperluas ke RT lain di Desa Sukorejo. Pemerintah desa pun menyatakan dukungan penuh terhadap program ini dan membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dalam menyusun rencana mitigasi berbasis komunitas.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan masyarakat Desa Sukorejo semakin tanggap dan siap menghadapi potensi bencana tanah longsor, serta mampu berperan aktif dalam menjaga keselamatan lingkungan mereka melalui langkah-langkah mitigasi yang tepat dan berkelanjutan.