JATENGKU.COM, KLATENMahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Desa Jogoprayan, melaksanakan program kerja multidisiplin berjudul “Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Melalui Produksi Olahan Pisang”. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan wirausaha ibu-ibu PKK dalam mengolah pisang menjadi produk bernilai jual tinggi serta memperluas peluang pemasaran guna meningkatkan perekonomian keluarga. Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.

Desa Jogoprayan kaya akan hasil pertanian dan perkebunan, memiliki banyak pohon pisang yang seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melihat potensi besar dalam pemanfaatan pisang sebagai bahan baku untuk produk olahan yang bernilai jual tinggi. Dengan melibatkan ibu-ibu PKK, program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha baru bagi mereka.

Kegiatan pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui olahan pisang berlangsung pada tanggal 7 Februari 2025 yang bertepatan pada hari pertemuan rutin PKK di Balai Pertemuan Warga Desa Jogoprayan. Pada kegiatan ini, ibu-ibu PKK diperkenalkan cara mengolah pisang menjadi nugget pisang untuk meningkatkan nilai jualnya hingga cara memasarkan produk olahan pisang ini.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Kader PKK, Ibu Wati, menyampaikan apresiasinya terhadap mahasiswa KKN Undip. “Kegiatan pemberdayaan ibu-ibu PKK Desa Jogoprayan untuk mengolah pisang menjadi nugget pisang ini sebelumnya belum pernah dilakukan sehingga hal ini merupakan inovasi baru yang sangat menarik untuk dicoba,” ungkapnya.

Pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui pengolahan pisang ini membuktikan bahwa dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, potensi lokal dapat dikembangkan menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi ekonomi setempat, tetapi juga memperkuat kemandirian masyarakat Desa Jogoprayan. Program kerja serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk memberdayakan lebih banyak kelompok masyarakat di desa-desa lainnya.

Editor: Handayat

Tag