JATENGKU.COM, SUKOHARJO — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 106 periode Januari-Februari 2025 melaksanakan program sosialisasi terkait BPJS Ketenagakerjaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 Januari 2025 pukul 19.30 bertempat di Balai Desa Luwang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan. Sasaran utama program kerja ini adalah para pekerja di sektor informal yang masih banyak belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Program BPJS Ketenagakerjaan sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 10 tentang “Mengurangi Kesenjangan”. Poin tersebut memiliki tujuan untuk mengurangi kesenjangan dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, dan kesempatan, baik di dalam suatu negara maupun antarnegara.
Dalam konteks ini, jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu upaya untuk menciptakan akses yang lebih setara bagi seluruh pekerja, termasuk mereka yang berada di sektor informal.
Dengan adanya perlindungan sosial yang merata, masyarakat dengan pekerjaan informal dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan jaminan kesejahteraan, sehingga mengurangi kesenjangan antara kelompok ekonomi lemah dan kuat.
Hasil observasi mahasiswa KKN UNS Kelompok 106 menunjukkan bahwa mayoritas warga Desa Luwang yang bekerja sebagai buruh, pedagang kecil, dan petani belum memiliki akses terhadap perlindungan sosial ini. Oleh karena itu, sosialisasi ini diadakan untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat BPJS Ketenagakerjaan, proses pendaftaran, serta hak dan kewajiban peserta.

Koordinator KKN Kelompok 106, Rayhan Zaki menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan ketenagakerjaan. “Kami ingin membantu warga memahami bahwa pekerja informal pun berhak mendapatkan perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan, yang dapat memberikan manfaat seperti jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” ungkapnya.
Program ini mengundang antusiasme warga sehingga banyak warga yang sebelumnya tidak mengetahui manfaat BPJS Ketenagakerjaan akhirnya merasa lebih memahami pentingnya menjadi peserta program tersebut.
“Saya baru tahu bahwa sebagai pedagang kecil, saya juga bisa mendaftar BPJS Ketenagakerjaan dan mendapatkan perlindungan jika terjadi kecelakaan kerja,” ujar Pak Budi selaku Ketua RT 01/05 Dukuh Luwang yang sekaligus menjadi peserta dalam program ini.
Dengan adanya program ini, diharapkan lebih banyak masyarakat Desa Luwang yang memahami pentingnya jaminan ketenagakerjaan dan segera mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mahasiswa KKN UNS Kelompok 106 berharap bahwa inisiatif ini dapat memberikan dampak positif dan mendorong kesadaran masyarakat akan perlindungan sosial di masa depan.