JATENGKU.COM, LOMBOK UTARA — Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, dikenal dengan potensi alamnya, termasuk produksi kopi robusta yang menjanjikan. Namun, keterbatasan pemahaman masyarakat terkait pengolahan pascapanen, branding, dan pemasaran membuat kopi lokal belum mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menginisiasi kegiatan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Sosialisasi Inovasi: Pengolahan, Branding, dan Pemasaran Kopi” pada 8 Februari 2025 di Dusun Monggal Atas.

Edukasi dari Hulu ke Hilir
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari tiga dusun: Monggal Atas, Monggal Bawah, dan Gitak Demung. Materi sosialisasi mencakup tahapan pengolahan kopi mulai dari pemilihan biji, teknik pemetikan yang tepat, metode penjemuran, hingga proses roasting yang optimal. Peserta juga dibekali pemahaman mengenai pentingnya identitas merek dan kemasan produk dalam membangun daya saing di pasar. Dalam sesi pemasaran digital, peserta dikenalkan dengan strategi sederhana memanfaatkan media sosial dan e-commerce.
Suara dan Solusi dari Masyarakat
Sesi FGD menjadi ruang interaktif untuk menggali tantangan yang dihadapi petani kopi setempat. Salah satu isu utama yang terungkap adalah keterbatasan jaringan pemasaran, di mana sebagian besar penjualan hanya mengandalkan pembeli lokal. Dari diskusi ini lahir gagasan pembentukan tim pemasaran lokal yang berperan mengembangkan strategi promosi baik secara daring maupun luring. Masyarakat menunjukkan keterbukaan terhadap inovasi dan menyatakan komitmennya untuk mencoba metode baru yang telah disampaikan.
Program ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas dan pemasaran produk kopi. Selain pemahaman teknis, kegiatan ini juga memicu semangat kolaboratif antar warga. Ke depan, tindak lanjut yang dibutuhkan meliputi pendampingan teknis dalam pengolahan kopi, pelatihan lanjutan mengenai branding dan pemasaran digital, serta dukungan legalitas usaha seperti pembuatan merek dan sertifikasi produk.
Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan, kopi Genggelang memiliki peluang besar untuk menjadi komoditas unggulan yang tak hanya harum di cangkir, tapi juga di pasar nasional.
“Kami tak sabar melihat kopi kami dipajang di kafe kota, lengkap dengan nama desa kami.” – Lilis, peserta sosialisasi
Semerbak robusta khas Genggelang kini menanti untuk merambah lebih jauh, dari dusun ke dunia digital.
Referensi Artikel:
Harapan Baru Atasi Krisis Air, Mahasiswa KKN UNS Lakukan Cek Dua Mata Air di Desa Genggelang, Lombok Utara
Berdayakan Masyarakat Lokal, Mahasiswa KKN UNS Adakan Edukasi Pengolahan Jambu Mete Menjadi Sirup dan Abon di Desa Gumantar, Lombok Utara.