JATENGKU.COM, LEMPUING — Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta telah resmi menyelesaikan program magang di kantor Kecamatan Lempuing Kab. Ogan Komering Ilir Prov. Sumatera Selatan dengan berbagai pengalaman berharga. Diketahui bahwa kegiatan magang tersebut berlangsung pada tanggal 8 Januari hingga 16 Februari 2024.
Selama lebih dari enam minggu, mahasiswa turut berpartisipasi aktif dalam berbagai tugas administratif dan pelayanan publik yang memberikan wawasan mendalam mengenai sistem pemerintahan di tingkat kecamatan.
Tidak hanya itu, dari kegiatan ini juga banyak pengalaman dan pelajaran berharga seperti pemahaman yang lebih baik tentang berbagai proses administratif dan kebijakan yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab kantor kecamatan.
Selain itu, mahasiswa juga dapat mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu yang dimana semuanya merupakan aspek penting dalam bekerja di sektor pelayanan publik. Yuk simak ulasan berikut!
Berbagai Pengalaman Magang: Dari Administrasi hingga Pelayanan Publik

Selama magang, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan beragam tugas yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan di kecamatan Lempuing. Salah satunya yaitu membantu pengelolaan dokumen seperti, pengelolaan arsip, pendataan, dan pengolahan dokumen-dokumen kecamatan.
Di bidang pelayanan publik, mahasiswa bertugas menerima dan mengarahkan pengunjung serta memberikan informasi dasar tentang layanan yang tersedia, berpartisipasi dalam kegiatan pendampingan pada proses perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan di kecamatan, mendukung kegiatan komunikasi dan informasi seperti mengelola media sosial atau menyusun materi informasi untuk publik, hingga turut berpartisipasi dalam rapat-rapat internal kecamatan untuk mendapatkan wawasan tentang berbagai isu yang sedang dihadapi publik dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga dilibatkan dalam penyusunan dokumen resmi yang digunakan dalam operasional pemerintah Kecamatan Lempuing. Misalnya, Membuat Surat Perintah Tugas (SPT), Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Cek Fisik Kegiatan Dana Desa (DD).
Bahkan dalam beberapa kegiatan, mahasiswa juga ditugaskan untuk membantu persiapan acara resmi seperti membantu mempersiapkan acara rapat, membuat daftar nama peserta sosialisasi, hingga membantu dalam pelaksanaan pendisitribusian logistik Pemilu 2024. Dimana setiap pembuatan dokumen dan acara tersebut memiliki standard dan prosedur tertentu yang harus dipatuhi. Tugas tersebut tentu dapat menjadi pengalaman dan pelajaran yang berharga dalam memahami tata kelola administrasi pemerintahan, terutama di tingkat kecamatan.
Pelajaran Berharga: Kedisiplinan, Komunikasi, dan Kerja Tim

Selama kegiatan magang, mahasiswa juga memperoleh banyak hal positif terutama dalam aspek disiplin, tanggung jawab, komunikasi dan bekerja dalam tim.
Ketika bekerja di lingkungan pemerintahan, mahasiswa tentu dituntut untuk selalu tepat waktu, mengikuti prosedur kerja yang telah ditentukan serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang formal dan birokratis. Selain itu, tugas utama dari pelayanan publik adalah terlibat interaksi langsung dengan masyarakat yang membutuhkan pelayanan administrasi.
Oleh karena itu, mahasiswa juga perlu belajar tentang cara berkomunikasi dengan masyarakat melalui pelayanan publik secara professional. Tanpa kedisiplinan dan komunikasi yang baik, maka tugas-tugas tersebut tidak dapat terselesaikan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga memperoleh pengalaman berharga terutama dalam membangun kerja sama tim yang solid.
Hal ini diterapkan ketika mereka berkoordinasi dengan pegawai yang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas harian seperti pelayanan perekaman E-KTP, maupun persiapan rapat. Dengan pengalaman inilah mahasiswa akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dan dunia kerja yang menuntut efisiensi dan kesempurnaan dalam bekerja.
Siap Menghadapi Berbagai Tantangan di Lingkungan Kerja Pemerintahan dan Memberikan Solusi Yang Efektif
Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa juga kerap kali dihadapkan berbagai situasi dan permasalahan. Salah satunya ialah masalah kedisiplinan seperti pelanggaran terhadap jam kerja, dimana mahasiswa mengamati masih ada pegawai yang belum disiplin dengan datang terlambat kekantor dan pulang lebih awal dan waktu yang telah ditetapkan.
Adapun faktor pemicu ketidakdisiplinan pegawai kantor kecamatan dapat berasal dari diri sendiri, seperti, motivasi diri yang berkurang karena tidak ada jobdesk yang dikerjakan yang disebabkan oleh tidak adanya masyarakat yang datang untuk dilayani, dan faktor lingkungan, seperti rekan kerja yang tidak mendukung karena adanya perbedaan umur, sifat, dan watak sehingga terjadi perbedaan pendapat.
Hal ini tentu mempengarhi efektivitas pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat, karena disiplin menjadi salah satu kunci keberhasilan di dalam sebuah organisasi.
Dengan kata lain untuk menciptakan pegawai yang profesional dan berkualitas harus menerapkan standar disipilin yang tinggi. Tantangan lain yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur pendukung di kantor kecamatan Lempuing, seperti jaringan telekomunikasi dan sanitasi. Hal ini tentu berdampak pada kelancaran dan kecepatan pelayanan kepada masyarakat
Untuk mengatasi tantangan ini, mahasiswa beradaptasi dengan baik dan mengusulkan beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan di kantor kecamatan Lempuing. Dalam masalah kedisiplinan, mahasiswa menyarankan untuk menciptakan komunikasi secara terbuka dan jelas tentang pentingnya kedisiplinan seta memberikan motivasi kepada pegawai yang menunjukkan kedisiplinan yang baik dengan memberikan penghargaan atau insentif.
Sementara itu, dalam hal keterbatasan infrastruktur mahasiswa menyarankan adanya peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk pengembangan sistem informasi manajemen yang lebih efisien dan integratif. Langkah-langkah yang diusulkan mahasiswa merupakan solusi strategis dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di kantor kecamatan Lempuing.