JATENGKU.COM, SRAGEN — Muhammad Fahza Ramadhan, seorang mahasiswa jurusan Teknik Geologi Universitas Diponegoro, sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Dalam rangka mendukung pemanfaatan sumber daya alam secara optimal, ia menginisiasi program kerja bertajuk “Visualisasi Potensi Tata Guna Lahan Desa Jeruk.”

Program yang dilaksanakan bertujuan untuk menghasilkan Peta Tata Guna Lahan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan lingkungan berbasis data.

Peta Tata Guna Lahan merupakan representasi visual dari pola pemanfaatan lahan di suatu wilayah. Peta ini berperan penting dalam menentukan jenis penggunaan lahan yang paling sesuai dengan kondisi fisik dan sosial desa.

Keberadaan peta ini memungkinkan pemerintah desa, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya untuk membuat kebijakan yang lebih terarah dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan demikian, potensi pertanian yang dominan di Desa Jeruk dapat dikembangkan secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keseimbangan ekologis.

Proses pembuatan Peta Tata Guna Lahan diawali dengan pengumpulan data lapangan melalui survei morfologi, wawancara dengan masyarakat setempat, serta pemanfaatan metode penginderaan jauh. Data terkait jenis penggunaan lahan, kesuburan tanah, dan pola drainase dikaji untuk memperoleh pemetaan yang akurat.

Selanjutnya, informasi ini diintegrasikan dengan citra satelit dan teknologi pemetaan geospasial guna menghasilkan peta dengan tingkat akurasi yang tinggi. Peta ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi zonasi pemanfaatan lahan, seperti area persawahan, permukiman, perkebunan, serta area konservasi yang perlu dipertahankan.

Dalam implementasinya, Peta Tata Guna Lahan memberikan banyak manfaat bagi Desa Jeruk. Salah satu manfaat utama adalah membantu dalam perencanaan pembangunan desa agar lebih tertata sesuai dengan potensi dan keterbatasan lahan yang ada.

Pemerintah desa dapat menggunakannya sebagai dasar dalam menentukan lokasi infrastruktur yang strategis, seperti jalan, irigasi, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, peta ini juga bermanfaat bagi petani dalam mengoptimalkan sistem pertanian mereka berdasarkan karakteristik tanah dan pola hidrologi yang telah terpetakan.

Keberadaan peta ini juga berperan dalam mitigasi bencana, terutama dalam mengidentifikasi area yang rentan terhadap erosi dan banjir. Dengan adanya data yang komprehensif, masyarakat dapat menerapkan teknik konservasi tanah yang sesuai untuk mencegah degradasi lingkungan. Program ini juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi desa dengan kelestarian alamnya.

Sebagai langkah lanjutan, peta yang telah dibuat dibahas dalam diskusi terbuka bersama perangkat desa. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pihak pemerintah desa mengenai pemanfaatan peta dalam perencanaan wilayah. Dengan demikian, keputusan yang diambil terkait pengelolaan lahan dapat lebih terarah dan berbasis data yang akurat.

Program “Visualisasi Potensi Tata Guna Lahan Desa Jeruk” menjadi salah satu upaya nyata dalam menerapkan keilmuan geologi untuk kepentingan masyarakat.

Dengan adanya peta ini, diharapkan Desa Jeruk dapat terus berkembang secara optimal, memanfaatkan potensinya dengan bijak, serta mencapai keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dengan perencanaan berbasis data, desa ini dapat menghindari eksploitasi lahan yang tidak terkendali dan menciptakan model pembangunan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Editor: Handayat

Tag