JATENGKU.COM, KLATEN — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 2025, Salsa Khoirunnisa dari Program Studi D4 Manajemen dan Administrasi Logistik, dalam program kerja Monodisiplin mengadakan workshop pengolahan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di Masjid Ad-Dakwah RW 01 Desa Karangturi, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten pada Minggu, 02 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan limbah minyak goreng yang sering terbuang percuma, agar dapat diolah menjadi produk bernilai guna dan ramah lingkungan.
Workshop ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK RW 01 yang antusias mengikuti proses pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Dalam kegiatan ini, Salsa Khoirunnisa menjelaskan bahaya pembuangan minyak jelantah secara sembarangan yang dapat mencemari tanah dan air.
“Banyak yang belum tahu bahwa minyak jelantah bisa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti lilin aromaterapi. Selain mengurangi limbah, hasilnya juga bisa bernilai ekonomis,” ujar Salsa dalam pemaparannya.
Dalam sesi praktik, peserta diajak mengolah minyak jelantah yang sebelumnya telah direndam bersama dengan arang aktif selama 24 jam yang bertujuan untuk mengurai bau tidak sedap. Kemudian minyak jelantah disaring bersih dan dicampur dengan bahan tambahan seperti Stearic Acid, pewarna crayon, dan minyak esensial (pewangi) untuk menciptakan aroma yang wangi serta menenangkan. Mereka kemudian menuangkan campuran lilin tersebut ke dalam cetakan untuk dibentuk menjadi lilin aromaterapi.
Salah satu peserta, Ibu Yaya, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti kegiatan ini. “Ternyata membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah tidak sulit. Saya ingin mencoba membuatnya di rumah sehingga dapat membantu mengurangi limbah minyak jelantah di lingkungan kita,” tuturnya dengan semangat.
Workshop ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian lilin aromaterapi hasil karya peserta. Mahasiswa KKN UNDIP berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah rumah tangga, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga dan mampu mengubahnya menjadi produk yang lebih bernilai guna serta ramah lingkungan.