JATENGKU.COM, SUKOHARJO — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler TIM I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) hadir di Desa Kepuh, Kec. Nguter, Kab. Sukoharjo. Nurul Handayu Fitrianingsih, mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro (UNDIP) angkatan 2021, telah menyelesaikan program kerja pemetaan persebaran fasilitas kesehatan di Desa Kepuh pada Kamis (30/01/2025).
Penyerahan peta dalam bentuk cetakan hard file yang dibingkai ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler TIM I UNDIP. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai lokasi serta jenis fasilitas kesehatan yang tersedia di desa tersebut.
Desa Kepuh merupakan desa yang cukup luas dengan topografi yang beragam. Desa Kepuh sendiri memiliki beberapa fasilitas Kesehatan yang tidak terdata secara pasti.
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNDIP menginisiasi untuk membuat peta persebaran fasilitas kesehatan yang diharapkan dapat memudahkan warga dalam mencari dan memanfaatkan layanan kesehatan yang ada.

Program pemetaan ini dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi aktif dari beberapa kader kesehatan dan perangkat desa. Proses pemetaan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim 1 Undip Tahun 2024/2025 melalui survei langsung ke berbagai lokasi fasilitas kesehatan, mulai dari posyandu, PKD, hingga praktek dokter swasta.
Data yang terkumpul kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk peta digital yang mudah diakses dan dipahami. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip juga memanfaatkan open-source data dari Geoportal Kabupaten Sukoharjo, 2024.
Setelah data dan informasi terkumpul, mahasiswa KKN Tim 1 Undip Tahun 2024/2025 melakukan pengolahan dengan memanfaatkan perangkat lunak GIS (Geographic Information System) untuk pemetaan yaitu ArcGIS.
Sekretaris Desa Kepuh, Bapak Priyono, juga memberikan apresiasi atas program KKN UNDIP ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN UNDIP yang telah membantu kami dalam menyediakan informasi yang penting bagi masyarakat. Peta ini akan sangat bermanfaat bagi warga Desa Kepuh dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan” ujarnya.