JATENGKU.COM, SUKOHARJO – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi aspek penting dalam industri batik, terutama bagi pelaku UMKM yang masih minim pemahaman terhadap standar keselamatan kerja.

Banyak pengrajin batik yang bekerja dalam kondisi yang belum sepenuhnya aman, seperti paparan zat kimia berbahaya, ventilasi yang kurang memadai, serta postur kerja yang dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan pekerja batik, Mahasiswa KKN UNDIP TIM I 2025 melaksanakan program kerja Pendampingan dan Pengarahan K3 bagi pelaku UMKM batik di Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pengrajin batik mengenai penerapan prinsip-prinsip keselamatan kerja guna mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program ini, juga diberikan modul edukasi K3 yang berisi panduan lengkap mengenai penerapan keselamatan kerja dalam industri batik.

Mahasiswa KKN UNDIP memberikan pengarahan langsung kepada pengrajin batik di Desa Godog tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Modul ini mencakup informasi tentang risiko kerja, cara pencegahan kecelakaan, standar penggunaan APD, serta langkah-langkah menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Diharapkan, dengan adanya modul ini, pelaku UMKM batik dapat terus menerapkan prinsip K3 dalam aktivitas produksi mereka.

Penanggung jawab program pendampingan, Laila Hidayatun Nur Rohmah, menyampaikan bahwa penerapan K3 di industri batik merupakan langkah krusial untuk melindungi pekerja dan meningkatkan produktivitas.

“Banyak pengrajin batik yang belum memahami risiko kerja mereka. Dengan adanya pendampingan ini, kami berharap pelaku UMKM dapat lebih sadar akan pentingnya K3 dan mulai menerapkan standar keselamatan yang lebih baik.

Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan kualitas industri batik itu sendiri,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari pelaku UMKM batik di Desa Godog. Mereka mengaku sebelumnya kurang menyadari bahaya yang ada di lingkungan kerja mereka dan merasa terbantu dengan adanya arahan praktis mengenai penerapan K3.

Diharapkan, dengan adanya program ini, pengrajin batik di Desa Godog dapat mulai menerapkan standar K3 secara bertahap demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Dengan penerapan prinsip K3 yang baik, bukan hanya keselamatan pekerja yang terjaga, tetapi juga produktivitas dan keberlanjutan industri batik lokal dapat meningkat.

Editor: Handayat

Tag