JATENGKU.COM, PEKALONGAN — Universitas Diponegoro kembali menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada periode bulan Januari 2025.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I pada kali ini, berkesempatan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pencegahan stunting terhadap ibu hamil yang bertempat di Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa (21/1/2024).
Program sosialisasi pencerdasan ibu hamil terhadap pencegahan stunting dengan mengusung tema “Cegah Stunting Anak Sehat & Cerdas” merupakan bentuk pengabdian terhadap masyarakat dengan tujuan mengurangi tingkat kejadian stunting di Desa Samborejo.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2025 dari program studi S1 Kesehatan Masyarakat dibawah bimbingan Dr. Zulfaidah Ariany ST. MT pada kelas ibu hamil yang diselenggarakan rutin pada minggu ketiga setiap bulannya.
Pelaksanaan sosialisasi ini merupakan upaya strategis untuk mendorong ibu hamil sebagai tonggak utama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak yang terhitung sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang terbebas dari stunting.
Mahasiswa KKN bertindak sebagai fasilitator pada penyuluhan ini yang bertugas untuk memberikan pengetahuan dasar yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Kegiatan ini mendapatkan feedback positif dari para ibu hamil yang terlihat antusias di setiap sesinya dan ditutup dengan beberapa pertanyaan dari ibu hamil mengenai stunting.
Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan rata-rata anak seusianya dan sering dikaitkan dengan perkembangan kognitif yang terganggu.
Maka dari itu, ibu hamil perlu memperhatikan gizi yang dikonsumsi dan menciptakan lingkungan yang positif selama kehamilan berlangsung.
Selain itu, peran ayah juga penting terhadap keberlangsungan pencegahan kejadian stunting pada anak yang berada dalam kandungan. Oleh karena itu kerja sama ayah dan ibu dibutuhkan selama kehamilan berjalan untuk mencegah stunting terjadi.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada pertemuan ini saja, namun dapat berlanjut pada pendampingan dari Bu Yuli selaku bidan Desa Samborejo untuk memantau tumbuh kembang ibu hamil beserta dengan anaknya secara berkelanjutan. Dengan demikian, kejadian stunting di Desa Samborejo dapat berkurang dan dapat menciptakan generasi emas Indonesia 2045.