JATENGKU.COM, WONOGIRI — Di musim hujan seperti ini banyak sekali daerah-daerah yang terkena bencana banjir. Biasanya hal ini disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi. Salah satunya adalah Dusun Kwangsan yang berada di Desa Panekan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim 1 KKN Undip yang berada di Desa Panekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri mengusung program kerja multidisiplin tema “Pelatihan Mitigasi Bencana”.
Farchan Nooraidy Amansha, sebagai salah satu anggota Tim KKN Undip dengan jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang melaksanakan “Workshop “Bousai Bukuro” Tas persiapan bencana” pada Rabu, 5 Februari 2025.

Bousai Bukuro terdiri dari 2 kata, yaitu bousai dan bukuro. Bousai (防災)berarti penanggulangan bencana, bukuro(袋) berarti tas. Tas ini dirancang oleh pemerintah Jepang untuk digunakan saat keadaan darurat bencana seperti banjir ataupun gempa.
Bousai Bukuro bertujuan untuk memastikan bahwa orang-orang memiliki akses ke kebutuhan dasar agar bertahan sampai bantuan datang. Tas ini juga sering kali disarankan untuk dimiliki oleh setiap keluarga di Jepang sebagai persiapan menghadapi kemungkinan bencana.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan tentang Bousai Bukuro, tas persiapan bencana kepada warga Dusun Kwangsan. Setelah itu, sedikit penjelasan tentang barang-barang yang harus dibawa saat sedang terjadinya bencana.
Farchan menyampaikan bahwa wajib bagi warga membawa barang-barang yang berharga saat bencana terjadi. Barang-barang ini mencakup seperti pakaian, makanan-makanan ringan, senter dan alat komunikasi.
Selain itu, Farchan juga menyampaikan betapa pentingnya untuk menyimpan barang-barang berharga yang tidak bisa dibawa, agar tidak terkena banjir.
“Saya berharap dengan diadakannya workshop ini, bisa meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya mempersiapkan barang-barang penting saat banjir terjadi di daerah sini” Ucap Farchan.