JATENGKU.COM, DESA KESONGO — Mahasiswa Universitas Diponegoro melalui program monodisiplin melaksanakan kegiatan “Pengembangbiakkan Bioaktivator Propunic Secara Efisien untuk Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Padat di Desa Kesongo”. Kegiatan ini diselenggarakan pada 23 Juli 2025 bertempat di rumah Bapak Wagyo selaku Ketua Kelompok Tani Ternak (KTT) Ayem Tentrem.
Acara ini diikuti oleh sekitar 13 orang peternak anggota KTT Ayem Tentrem, yang hadir dengan antusias untuk mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengolahan limbah ternak menjadi produk bernilai tambah. Kegiatan berlangsung lancar dan penuh interaksi. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya sesi tanya jawab yang terjadi sepanjang acara, di mana para peternak aktif berdiskusi mengenai manfaat dan penerapan bioaktivator dalam proses pengomposan kotoran ternak.
Selain penyampaian materi, kegiatan juga dilengkapi dengan sesi demonstrasi langsung pengembangbiakkan bioaktivator Propunic yang dipandu oleh Devis Saputra, mahasiswa pelaksana program. Melalui demonstrasi ini, para peternak dapat menyaksikan secara langsung tahapan teknis penyemprotan bioaktivator pada kotoran ternak hingga proses inkubasi.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pupuk organik padat yang dihasilkandengan bioaktivator Propunic memiliki kualitas sesuai SNI 7763:2024, dengan kandungan C-organik 43,16%, rasio C/N 18,85, nitrogen total 2,29%, P2O5 1,00%, dan K2O 1,81%.
Temuan ini menegaskan bahwa penggunaan Propunic mampu mempercepat dekomposisisekaligus menghasilkan pupuk organik padat yang kaya nutrisi. Dalam kesempatan tersebut, Devis Saputra menyampaikan, “Kami berharap inovasi inidapat membantu peternak di Desa Kesongo untuk lebih mudah mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik berkualitas. Dengan demikian, tidak hanya lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga ada nilai tambah ekonomi bagi para peternak.”
Sementara itu, Bapak Wagyo selaku Ketua KTT Ayem Tentrem turut mengapresiasi kegiatan ini. “Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Peternak di sini jadi lebih paham bagaimana mengelola limbah ternak dengan cara yang benar dan menghasilkan pupuk yang sesuai standar. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Dengan adanya program ini, peternak di Desa Kesongo diharapkan dapat lebih efisien dalam memanfaatkan limbah ternak menjadi pupuk organik padat yang ramah lingkungan, bernilai ekonomi, serta mendukung prinsip pertanian berkelanjutan.










