JATENGKU.COM, SEMARANG  — Kelompok Langit Kreasi menggelar kegiatan kreatif di Taman Indonesia Kaya, Semarang, pada 16 November 2025 pukul 07.00–10.00 WIB. Acara ini mengajak anak-anak dan remaja untuk membuat karya menggunakan clay, kertas lipat (origami), dan kawat bulu (pipe cleaner). Aktivitas tersebut menjadi upaya nyata mengurangi ketergantungan pada gadget sekaligus menghidupkan kembali budaya bermain dan belajar secara langsung di ruang publik.

Ketua Kelompok Langit Kreasi, Adisty, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menghadirkan ruang inklusif bagi anak-anak dan remaja untuk mengekspresikan imajinasi tanpa batas. Ia menekankan bahwa bahan-bahan sederhana seperti clay dan origami dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengasah kreativitas sekaligus kemampuan motorik halus. Dengan pendekatan yang mudah dan murah, kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik tumbuhnya kembali minat berkarya di kalangan generasi muda.

Wakil ketua, Nadya, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi wadah interaksi positif di ruang publik.

“Kami ingin menawarkan kegiatan akhir pekan yang bermanfaat. Anak-anak terlihat antusias mencoba berbagai kreasi baru,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari RR. B Natalia Sari Pujiastuti, yang selama ini menjadi inspirasi dalam penyelenggaraan. Dukungan tersebut memperkuat tujuan utama kegiatan, yaitu menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Selama acara berlangsung, peserta menghasilkan beragam karya, mulai dari karakter mini berbahan clay, rangkaian bunga hingga figur hewan dari kawat bulu, hingga kreasi origami warna-warni seperti burung, bunga, dan bentuk dekoratif lainnya. Tak sedikit pengunjung yang berhenti untuk melihat proses pembuatan karya, memberikan apresiasi, bahkan tergerak untuk ikut serta.

Salah satu pengunjung turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.

“Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk anak-anak. Mereka jadi aktif dan tidak terpaku pada gadget,” ujar salah satu pengunjung.

Selain mengasah kreativitas, kegiatan ini juga menjadi upaya memaksimalkan fungsi ruang publik sebagai wadah edukasi. Penggunaan taman kota memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang ikut terlibat tanpa hambatan biaya atau akses, menjadikan kegiatan ini inklusif dan mudah dijangkau.

Ke depannya, Langit Kreasi berencana memperluas kegiatan serupa ke sejumlah ruang publik lainnya di Kota Semarang. Kelompok ini juga membuka peluang kolaborasi dengan sekolah, komunitas seni, hingga relawan yang ingin terlibat dalam kegiatan kreatif bagi anak-anak dan remaja.

Dengan semakin meningkatnya penggunaan gawai di kalangan generasi muda, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi alternatif positif yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat dalam menumbuhkan kreativitas, interaksi sosial, dan kemampuan berekspresi.

Editor: Handayat