JATENGKU, SEMARANGMahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Kelompok 7 mulai melaksanakan rangkaian kegiatan edukatif dan partisipatif di wilayah pesisir Kota Semarang.

Kegiatan ini terdiri atas dua program utama, yakni sosialisasi pentingnya pengurangan limbah plastik serta workshop pemanfaatan limbah plastik menjadi media edukatif kreatif.

Inisiatif ini dihadirkan sebagai respon terhadap meningkatnya permasalahan sampah plastik di kawasan pesisir. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari laut, mengganggu ekosistem perairan, dan pada akhirnya membahayakan kesehatan manusia melalui rantai makanan yang telah tercemar mikroplastik.

Sosialisasi: Menyuarakan Bahaya Plastik di Pesisir Tirang

A person and children sitting on the sandAI-generated content may be incorrect.
Permainan edukasi terkait sampah plastik kepada anak-anak pengunjung Pantai Tirang.
A group of people posing for a pictureAI-generated content may be incorrect.
Sosialisasi terkait dampak plastik kepada pengunjung Pantai Tirang.

Kegiatan pertama dimulai dengan sosialisasi edukatif yang dilaksanakan langsung di kawasan pesisir Pantai Tirang, Semarang. Sasarannya adalah masyarakat pesisir, termasuk nelayan, pedagang kecil, serta anak-anak di sekitar wilayah tersebut.

Dalam sesi ini, tim mahasiswa memberikan pemahaman interaktif mengenai bahaya sampah plastik bagi lingkungan pesisir dan ekosistem laut.

Melalui pendekatan yang komunikatif dan menyenangkan, sosialisasi ini tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga menghadirkan video singkat tentang pencemaran laut, permainan edukatif bertema lingkungan, serta pameran produk hasil daur ulang.

Masyarakat diajak memahami bagaimana plastik sekali pakai dapat merusak terumbu karang, mencemari habitat biota laut, dan merugikan kehidupan sosial ekonomi warga pesisir.

Gerakan “Reduce, Reuse, Recycle” kembali digaungkan sebagai solusi nyata yang bisa dimulai dari rumah, seperti membawa wadah sendiri saat belanja ikan, menggunakan jaring kain untuk menangkap ikan tanpa plastik, serta membiasakan memilah sampah sebelum dibuang ke laut.

“Pantai Tirang bukan hanya tempat mencari nafkah, tapi juga rumah bagi banyak makhluk hidup. Harapannya, melalui kegiatan ini, warga pesisir Semarang bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga laut dari bahaya plastik,” tutur Nabila Fadhilah, salah satu anggota tim KKN.

Workshop: Limbah Plastik Disulap Jadi Media Edukasi Kreatif

A person holding a picture of children AI-generated content may be incorrect.
Permainan interaktif menempelkan potongan sampah plastic menjadi pola pahlawan bersama anak-anak Panti Asuhan Al-Marsan

Sebagai lanjutan dari upaya membangun kesadaran lingkungan di kawasan pesisir Semarang, tim mahasiswa KKN menggelar kegiatan kedua berupa Workshop Daur Ulang Sampah Plastik Bekas yang dimanfaatkan sebagai media edukasi kreatif. Kegiatan ini berlangsung di Panti Asuhan Al Marsan pada tanggal 22 Juni 2025, dengan peserta utama anak-anak usia balita hingga remaja berusia 15 tahun.

Dalam workshop ini, peserta diajak untuk mengenal dan mengolah sampah plastik kemasan yang sering ditemukan di lingkungan sekitar menjadi produk kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai estetika. Anak-anak diajari secara langsung bagaimana membuat dompet dan tas anyaman dari limbah plastik kemasan, serta gantungan kunci berbahan resin yang diisi potongan plastik berwarna-warni.

Dengan metode belajar sambil bermain, kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan nilai kepedulian lingkungan sejak usia dini. Para peserta tidak hanya diberi materi mengenai pentingnya mengurangi sampah plastik, tetapi juga diajak berkreasi dengan bahan-bahan yang sebelumnya dianggap tidak berguna.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa plastik bekas tidak harus berakhir di laut atau tumpukan sampah. Dengan sentuhan kreativitas, limbah tersebut bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna, indah, dan membanggakan,” ujar Nabila Fadhilah, anggota tim pelaksana kegiatan.

Workshop ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat inovatif dan kesadaran ekologis anak-anak pesisir Semarang, sekaligus membuka peluang pengembangan keterampilan kreatif di masa depan.

Editor: Handayat

Tag