JATENGKU.COM, UNGARAN BARAT – Aktivitas padat dan tekanan produksi dalam UMKM sering kali membuat pekerja mengabaikan pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini memicu berbagai masalah gizi yang berdampak pada kesehatan dan performa kerja. Menjawab tantangan tersebut, Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan “Edukasi Gizi Seimbang untuk Pekerja” yang ditujukan kepada komunitas pelaku UMKM Sigur.id di Desa Branjang pada Sabtu, 15 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya promotif-preventif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dalam mendukung produktivitas kerja, terutama di kalangan pelaku usaha mikro yang sehari-hari berkutat dalam proses produksi kerajinan berbasis resin dan kayu. Kegiatan edukasi dikemas dalam bentuk sosialisasi interaktif berbasis leaflet dan diskusi kelompok dengan pendekatan partisipatif.
Dalam pemaparan materi, peserta diperkenalkan pada prinsip gizi seimbang yang meliputi kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam setiap porsi makanan harian. Ditekankan bahwa sarapan pagi sangat penting untuk memulai hari dengan energi optimal, serta bahwa konsumsi buah dan sayur memiliki peran besar dalam menjaga hidrasi, sistem imun, dan kelancaran metabolisme.
Materi juga membahas berbagai kebiasaan makan yang kerap luput dari perhatian, seperti makan tidak teratur, kebiasaan ngemil junk food, serta konsumsi kopi dan kafein berlebihan yang dapat memengaruhi kualitas tidur dan konsentrasi kerja. Pekerja diajak untuk mengenali gejala awal dari gangguan gizi ringan seperti kelelahan, lesu, hingga risiko obesitas akibat konsumsi berlebih dan kurang olahraga.

Tim KKN juga membagikan panduan praktis berupa contoh menu sehari-hari yang mudah diterapkan dengan bahan lokal dan biaya terjangkau:
- Pagi: Nasi kuning, telur dadar, tempe orek, lalapan timun dan selada, buah pisang, serta selingan wedang jahe dan kacang rebus.
- Siang: Nasi putih, ayam goreng lengkuas, tahu goreng, sayur asam, sambal tomat, serta buah segar seperti pepaya, melon, dan mangga dalam bentuk rujak.
- Malam: Nasi, ikan bakar, tahu oseng, capcay, dan jeruk sebagai penutup.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa kebutuhan gizi setiap orang bergantung pada jenis pekerjaan dan intensitas aktivitas fisik. Pekerja berat seperti buruh produksi atau tukang kayu membutuhkan asupan kalori dan cairan yang lebih tinggi dibanding pekerja ringan seperti administrasi atau pengrajin halus. Faktor-faktor seperti suhu ruangan kerja, waktu kerja panjang, dan lingkungan yang kurang sehat juga menjadi penentu status gizi pekerja.
Kegiatan edukasi ini disambut dengan antusias oleh para pekerja Sigur.id. Mereka mengungkapkan bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru, terutama terkait bagaimana pola makan dapat berdampak langsung pada performa kerja dan kesehatan jangka panjang.
Dengan adanya pelatihan ini, Tim KKN berharap para pelaku UMKM dapat mulai membangun kebiasaan makan sehat yang disesuaikan dengan kondisi kerja mereka. Langkah kecil seperti memahami menu gizi seimbang atau mengurangi konsumsi junk food dapat menjadi investasi besar bagi produktivitas dan kualitas hidup para pekerja.