JATENGKU.COM, SUKOHARJO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro tim 1 tahun 2025 memberikan solusi inovatif untuk masalah hama tikus di Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Mereka memperkenalkan “Si Ngibrit”, sebuah alat pengusir hama tikus yang menggunakan teknologi gelombang ultrasonik.
Inovasi ini muncul dari keprihatinan mahasiswa KKN Undip terhadap keluhan petani Desa Godog yang sering mengalami kerugian akibat serangan hama tikus. Berbeda dengan cara konvensional yang seringkali mencemari lingkungan, “Si Ngibrit” menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi manusia.
Gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh “Si Ngibrit” tidak dapat didengar oleh manusia, namun sangat mengganggu tikus. Gelombang ini membuat tikus merasa tidak nyaman dan akhirnya menjauhi area yang dilindungi oleh alat ini. Dengan demikian, “Si Ngibrit” efektif mencegah tikus merusak tanaman dan hasil panen petani.
Alat “Si Ngibrit” yang memiliki arti lari terbirit-birit merupakan hasil riset dan pengembangan yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Fakultas Kesehatan Masyarakat, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mereka berupaya menciptakan alat yang tidak hanya efektif, tetapi juga mudah digunakan dan terjangkau oleh masyarakat.
“Kami berharap ‘Si Ngibrit’ dapat menjadi solusi bagi petani di Desa Godog dan sekitarnya dalam mengatasi masalah hama tikus,” ujar Dhika selaku Ketua tim KKN Undip di Desa Godog. “Selain itu, kami juga berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.”
Pengenalan “Si Ngibrit” dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2025 dan dihadiri oleh 25 orang, termasuk petani serta Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, dan koordinator PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan). Para petani antusias menyambut inovasi ini dan berharap dapat segera mengaplikasikannya di lahan pertanian mereka.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen mahasiswa KKN Undip dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Mereka tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga berupaya membangun kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dalam pertanian.