JATENGKU.COM, DEMAKMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan edukatif bertema lingkungan di SDN Tambakbulusan 2, Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Kegiatan bertajuk “Kreativitas 3R: Reduce, Reuse, Recycle Melalui Daur Ulang Tutup Botol” ini mengajak siswa kelas 2 untuk membuat tempat pensil dari barang-barang bekas.

Program ini merupakan bagian dari kampanye pengurangan sampah plastik sekaligus upaya menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada generasi muda. Melalui pendekatan langsung dan menyenangkan, mahasiswa KKN UNDIP memberikan pemahaman mengenai pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta manfaat mendaur ulang sampah menjadi barang bernilai guna.’

Belajar Menjaga Lingkungan Lewat Kerajinan Tangan

Kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), di mana siswa diajak untuk mengenali jenis-jenis sampah, terutama plastik, dan dampaknya terhadap lingkungan. Mahasiswa kemudian memperagakan cara membuat tempat pensil dari tutup botol plastik, kardus bekas, dan bahan daur ulang lainnya. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap langkah pembuatan dan mulai menyusun tutup botol menjadi wadah pensil yang unik dan berwarna-warni.

Siswa SDN Tambakbulusan 2, Demak membuat kerjainan tempat pensil dari barang bekas bersama mahasiswa KKN TIM 35 Universitas Diponegoro

“Kami ingin mengajarkan kepada adik-adik bahwa barang bekas di sekitar mereka bisa disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan kegiatan ini, kami harap mereka tidak hanya belajar membuat kerajinan, tapi juga lebih peduli terhadap lingkungan,” ungkap Angel, mahasiswa KKN.

Antusiasme dan Harapan Masa Depan

Siswa-siswi SDN Tambakbulusan 2 menyambut baik kegiatan ini. Mereka tak hanya membuat satu, tapi beberapa tempat pensil dengan bentuk dan hiasan beragam. Kegiatandilakukan dengan quiz dan pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi dan ditutup dengan sesi foto Bersama.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan sekolah, kegiatan ini menjadi langkah kecil namun bermakna dalam membangun karakter peduli lingkungan di kalangan pelajar dasar. Daur ulang bukan lagi sekadar teori, tetapi telah menjadi pengalaman langsung yang menyenangkan dan inspiratif.

Editor: Handayat

Tag