JATENGKU.COM, DEMAKMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 18 Universitas Diponegoro melakukan pengabdiannya di tiga desa, yakni Purworejo, Morodemak, dan Margolinduk, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Dalam target pertama, kelompok yang beranggotakan lebih dari 50 orang ini membagi tugas secara kolaboratif, dengan 27 orang di antaranya fokus membantu proses pendirian Koperasi Merah Putih di ketiga desa tersebut.

Mahasiswa terlibat langsung dalam persiapan administrasi koperasi, pelaksanaan pelatihan yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Demak, pemetaan potensi desa berbasis data, hingga penyusunan proposal unit usaha untuk masing-masing wilayah.

“Dengan koperasi ini, warga punya kesempatan lebih besar untuk dapat mengelola sumber daya alam mereka yang melimpah melalui wadah yang lebih otonom dan benar-benar mereka miliki,” ujar salah satu anggota tim KKN Desa Purworejo.

Dokumentasi survei kepada Kepala Desa Purworejo (April, 2025)

Sementara itu, salah satu mahasiswa KKN Tim 18 IDBU Undip, Rahma Yusi H, turut berkontribusi dalam ranah pendidikan karakter melalui kegiatan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada siswa-siswi SDN Purworejo 1. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh fenomena di mana anak-anak cenderung hanya menghafal bunyi Pancasila, namun belum memahami makna dan penerapan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila bukan hanya hafalan di sekolah. Kami ingin anak-anak mengenal dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, nilai ini bisa tumbuh sedari mereka masih di usia belia,” tutur Rahma.

Dokumentasi kegiatan di SDN Purworejo 1, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Untuk mendukung metode penyampaian yang menyenangkan, Rahma menggunakan media pembelajaran interaktif berbahan karton hitam dan styrofoam putih. Media tersebut dirancang 3 dimensi, dilengkapi ilustrasi berwarna cerah dan stiker perilaku, serta ikon kelima sila Pancasila.

Cara kerjanya adalah anak-anak diminta menusukkan stik kecil bertuliskan perilaku sehari-hari ke kolom kiri dari masing-masing sila, sesuai dengan nilai yang terkandung dalam perilaku tersebut. Media ini tidak hanya menarik perhatian anak-anak, tapi juga melatih mereka berpikir kritis dan melatih rasa percaya diri siswa.

Dokumentasi Media Pembelajaran Perilaku Pancasila

Dalam pelaksanaannya, siswa diajak satu per satu untuk menghubungkan perilaku seperti “berbagi”, “tidak mengejek”, “musyawarah”, atau “rajin beribadah” ke sila yang tepat. Sebagaimana tipikal usia sekolah dasar, beberapa anak tampak antusias, sementara lainnya masih malu-malu. Beberapa kesalahan dalam mencocokkan nilai pun terjadi, namun hal itu menjadi bagian dari proses belajar yang alami dan membangun.

Usai kegiatan, siswa diminta merefleksikan kembali pembelajaran yang telah mereka dapatkan. Banyak di antara mereka menyatakan bahwa metode ini terasa seperti bermain sambil belajar, membuat mereka lebih mudah memahami dan mengingat isi serta nilai dari setiap sila Pancasila.

Melalui program ini, mahasiswa berharap anak-anak dapat menanamkan nilai-nilai seperti menghormati orang lain, tidak menyakiti teman, peduli terhadap sesama, serta taat beribadah dalam kehidupan mereka sejak dini. Edukasi karakter melalui pendekatan kreatif ini menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa UNDIP dalam membangun fondasi sosial dan moral masyarakat desa secara berkelanjutan.

Editor: Handayat