JATENGKU.COM, PATI — Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Pemerintahan Desa Doropayung selama tiga bulan. Kegiatan PKL ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa memahami dunia kerja sarjana psikologi.
Desa Doropayung, yang terletak di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berada di wilayah dataran rendah. Hal ini menjadikan daerah ini rentan terhadap banjir, dan masuk pada kategori Destana (Desa Tangguh Bencana). Mitigasi dan Kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko banjir merupakan aspek penting untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Beberapa hal sudah dilakukan untuk upaya mitigasi banjir salah satunya upaya mitigasi dari perangkat desa dilakukan pengerukan dan normalisasi di bantaran sungai. Adanya pendangkalan sungai akibat material seperti tanah, lumpur, sampah dan banyaknya tanaman eceng gondok yang menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar. Untuk fasilitas mitigasi dari desa seperti tanda jalur evakuasi dan dilarang membuang sampah sembarangan.
Masyarakat telah menyadari bahwa Desa Doropayung berada di kawasan rawan banjir, terutama saat musim hujan. Masyarakat memiliki pengalaman berulang dalam menghadapi banjir tahunan, sehingga membuat mereka lebih mudah menyesuaikan diri dan mampu mempersiapkan diri, seperti mengevakuasi barang di tempat yang lebih tinggi, menyiapkan peralatan darurat dan mengetahui tempat penggungsian dimana saja.
Upaya dari pemerintahan desa sendiri untuk mempersiapkan sikap kesiapsiagaan masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tanggap darurat yang dipimpin langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati. Tidak hanya pelatihan kesiapsiagaan saja, pemerintah desa juga memberikan penyuluhan terkait pemulihan kondisi ekonomi. Pemerintahan desa selalu menanamkan pikiran positif kepada masyarakat karena setiap tahunnya sudah biasa menghadapi musibah banjir.
“Pemerintah Desa selalu berupaya memberikan pikiran positif kepada masyarakat bahwa banjir merupakan berkah bukan musibah, hal ini dilakukan agar masyarakat tidak merasa stress berlebihan dan bisa menghadapi banjir dengan legowo sehingga tidak memerlukan trauma healing pasca banjir,” ujar Bapak Saleh selaku Perangkat Desa.
Langkah paling penting dalam pencegahan banjir, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan untuk pengatasan pertama agar tidak memperburuk keadaan jika banjir melanda, serta meningkatkan koordinasi antara perangkat desa dalam menanggulangi bencana banjir secara bersama-sama.
Penulis : 1. Dyah Ayu Setiyani
2. Venanda Aprillya