JATENGKU.COM, DEMAKMahasiswa KKN Tematik SDGs Universitas Diponegoro Kelompok 3 melaksanakan program monodisiplin di Desa Tambakbulusan, Demak. Program ini dirancang untuk meningkatkan potensi desa melalui edukasi, pelatihan, dan inovasi berbasis teknologi, kesehatan, dan lingkungan.

Dalam bidang lingkungan, Annisa Ayuningtyas (Teknik Lingkungan) memberikan edukasi mengenai rehabilitasi mangrove serta dampaknya terhadap kualitas udara. Selain itu, Annisa juga memperkenalkan teknologi modern melalui instalasi tempat sampah otomatis berbasis IoT yang dibuat menggunakan perangkat Arduino Uno dan website Wokwi, yang bertujuan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah.

Program ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 13 tentang aksi iklim dan poin 15 tentang ekosistem darat. Salah satu kegiatan yang paling diminati adalah demonstrasi penggunaan sensor pada tempat sampah yang akan terbuka otomatis.

Dengan metode ini, anak-anak tidak hanya memahami konsep IoT, tetapi juga melihat aplikasi nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa KKN Tematik SDGs Universitas Diponegoro berfoto bersama dengan siswa-siswi di Tambakbulusan. (KKNT/UNDIP)

Di sisi teknologi dan pendidikan, Juniara dan Rahadian, mahasiswa dari jurusan Fisika, turut berkontribusi dengan memperkenalkan Arduino kepada pelajar SMK. Mereka memberikan simulasi dan sosialisasi mengenai pemanfaatan Arduino untuk otomatisasi.

Selain itu, Juniara memberikan rancangan panel surya sebagai alternatif energi tambahan bagi desa. Rahadian juga membantu perangkat desa dengan membuat website interaktif berbasis Google Sites yang dapat dimanfaatkan untuk promosi wisata dan UMKM.

Hal ini diperkuat oleh, Bachtiar dan Safinka (Teknik Geodesi) yang menyusun peta tempat wisata, fasilitas umum, peta kesehatan mangrove, serta peta deteksi banjir, serta edukasi pendaftaran lokasi usaha ke google maps yang semuanya bertujuan mendukung pengelolaan desa secara lebih terstruktur. Upaya mereka selaras dengan poin 7 SDGs tentang energi bersih dan terjangkau, serta poin 9 tentang infrastruktur inovatif.

Dalam bidang kesehatan, Muhammad Iqbal (Kedokteran) memberikan pelayanan langsung berupa pemeriksaan tekanan darah kepada warga dewasa dan lansia. Ia juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan dan pengelolaan hipertensi yang banyak ditemui di desa.

Program ini mendukung SDGs poin 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Dari sisi pengembangan produk lokal, Raka Novandra (Oseanografi) menyusun buku panduan penanaman mangrove dan memberikan pelatihan tentang pengolahan produk berbasis mangrove, seperti sirup dan teh, untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.

Sulistia dan Tasa Anzani (Teknik Kimia) juga mendukung pengembangan UMKM dengan mengajarkan pengolahan duri ikan bandeng menjadi tepung dan kaldu non-MSG, penerapan K3 dalam kegiatan UMKM, serta memberikan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan wadah makanan yang aman kepada masyarakat. Program ini sesuai dengan poin 8 SDGs tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Melalui berbagai program tersebut, mahasiswa KKN Tematik Kelompok 3 Undip membantu memperkuat branding Desa Tambakbulusan sebagai desa yang berdaya saing, inovatif, dan ramah lingkungan. Program KKN Tematik ini membawa dampak positif bagi Desa Tambakbulusan.

Selain meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi dan lingkungan, program ini juga membantu desa dalam mengelola potensi wisata dan UMKM dengan lebih efektif. Kepala Desa Tambakbulusan, menyampaikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa yang berhasil menyelaraskan ilmu akademis dengan kebutuhan desa.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan warga, Desa Tambakbulusan kini semakin siap untuk menjadi desa wisata dengan UMKM yang unggul di Kabupaten Demak.

Editor: Handayat

Tag