JATENGKU.COM, SEMARANGMahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (Undip) melakukan kontribusi bagi masyarakat. Kali ini, KKN-T Undip TIM 117 Kelompok 4 melakukan kontribusinya di lokasi RT  01/ RW 02 Kelurahan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Fokus Kelompok 4 ini sesuai dengan tema besar yaitu “Sanitasi dan Higienitas Indekos di Kelurahan Tembalang”.

Shafira Widya Dwitama, merupakan seorang mahasiswa Kimia Universitas Diponegoro, melaksanakan dua program monodisiplin yang sangat menarik perhatian , yang pertama yaitu “Eco- Enzym Hasil Pengolahan Sampah Organik Sebagai Produk Serbaguna”.

Latar belakang dari program ini adalah kondisi sanitasi dan higienitas dari indekos yang ada di sekitar RT 01/ RW 02 Kelurahan Tembalang, khususnya pada bagaimana kondisi sampah di lingkungan sekitar, tentu saja sampah sering kali menjadi permasalahan yang paling umum dihadapi.

“Sampah itu salah satu hal yang paling saring menjadi permasalahan di lingkungan, selain membuangnya di tempat sampah yang sesuai, kita juga harus mampu berinovasi menjadikan sampah sebagai produk yang serbaguna,” ujar Shafira.

Dari situlah, Shafira membuat luaran program kerja pertama yaitu berupa Eco- Enzym yang tentu saja belum banyak orang mengetahuinya pada Senin (26/5/2025). Eco- Enzym sendiri merupakan alternatif pengolahan sampah yang dibuat dari sampah organik, molase (gula merah), serta air dengan perbandingan 3:1:10. Untuk menjadikannya produk serbaguna, Eco- Enzym perlu di fermentasi selama kurang lebih 3 bulan.

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP, Shafira Widya Dwitama, mempraktikkan proses pembuatan Eco-Enzym dari limbah sampah organik di lingkungan indekos RT 01/RW 02 Kelurahan Tembalang, Semarang, pada Senin (26/5/2025).

Manfaat dari Eco- Enzym ini sendiri sangatlah banyak, yaitu Eco- Enzym dapat digunakan sebagai pupuk, dapat digunakan sebagai cairan pembersih alami, serta antiseptik dan disinfektan alami.

“Saya tidak hanya ingin bersosialisasi tentang bagaimana cara membuang sampah yang benar, namun saya juga ingin memberikan solusi bagaimana cara mengolahnya sehingga menjadikan produk serbaguna. Selain itu, bukan hanya sampah menjadi berkurang dan lingkungan bersih, namun dapat juga memberikan ide usaha.” Shafira

Kemudian program kerja kedua yang dilakukan Shafira yaitu “Edukasi Membuang Sampah Pembalut yang Baik dan Benar” pada Minggu (25/5/2025). Latar belakang dai program kerja ini adalah hasil dari observasi berbagai indekos yang ada di RT 01/ RW 02, dimana ada beberapa penghuni kos, terutama kos perempuan yang mengeluhkan terkait sampah pembalut yang dibuang sembarangan.

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP, Shafira Widya Dwitama, memberikan edukasi tentang cara membuang sampah pembalut yang benar kepada penghuni indekos perempuan di RT 01/RW 02 Kelurahan Tembalang, Semarang, pada Minggu (25/5/2025).

“Iya, banyak penghuni kos terutama kos perempuan yang mengeluhkan hal tersebut, maka dari itu saya ingin melakukan edukasi bagaimana cara membuang sampah pembalut yang baik dan benar, serta apa saja penyebab jika membuang sampah pembalut sembarangan.” Shafira.

Luaran dari program kerja yang ke dua ini adalah berupa poster bagaimana cara membuang sampah pembalut yang benar, serta penghuni kos mendapatkan informasi dari bahayanya membuang sampah pembalut sembarangan. Dari sinilah, Shafira berharap agar penghuni kos tidak ada lagi yang membuang sampah pembalut sembarangan sehingga dapat menciptakan lingkungan kos yang bersih dan nyaman.

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang dilakukan oleh Shafira Widya Dwitama, mahasiswa Kimia Universitas Diponegoro, memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan sanitasi dan higienitas di lingkungan indekos RT 01/RW 02 Kelurahan Tembalang.

Dua program monodisiplin yang dijalankan, yaitu pembuatan Eco-Enzym dari sampah organik dan edukasi cara membuang sampah pembalut yang benar, menunjukkan pendekatan yang solutif terhadap masalah kebersihan lingkungan dan pengelolaan limbah domestik. Melalui program tersebut, masyarakat tidak hanya diajak untuk menjaga kebersihan, tetapi juga diberi pemahaman dan keterampilan praktis dalam mengolah sampah menjadi produk serbaguna dan menjaga kesehatan lingkungan kos.

Melalui kedua program ini juga diharapkan masyarakat, khususnya penghuni indekos, semakin sadar dan peduli terhadap pengelolaan sampah yang benar dan berkelanjutan. Eco-Enzym diharapkan dapat menjadi solusi kreatif yang menginspirasi usaha mandiri berbasis lingkungan, sementara edukasi pembuangan sampah pembalut dapat menciptakan lingkungan kos yang bersih, nyaman, dan sehat. Lebih luas lagi, diharapkan program ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya hidup bersih dan berwawasan lingkungan di masyarakat.

Editor: Handayat