JATENGKU.COM, SEMARANG – Di tengah tantangan sanitasi di lingkungan indekos yang padat di RT 01 RW 02, Kelurahan Tembalang, Kota Semarang, seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Program Studi Informatika, Aulya Salsabila Khairunisa, memperkenalkan solusi teknologi inovatif melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2025.

Bertajuk Sanitasi Dashboard: Sistem Monitoring Digital Sanitasi Wilayah Indekos, program ini bertujuan mengatasi masalah pengelolaan data sanitasi yang terpisah-pisah dan sulit divisualisasikan, memberikan gambaran menyeluruh bagi pemilik dan penghuni indekos untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Kegiatan KKN yang berlangsung dari 5 Mei hingga 22 Juni 2025 ini diselenggarakan oleh Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip. Aulya, dengan nomor induk mahasiswa 24060122140163, mengidentifikasi bahwa data survei sanitasi indekos, seperti kondisi kamar mandi, pengelolaan sampah, dan kebersihan air, sering kali tidak terintegrasi. “Pemilik indekos kesulitan memahami kondisi sanitasi secara keseluruhan karena data survei hanya tersimpan di formulir terpisah. Kami ingin menyediakan alat digital yang praktis dan mudah dipahami,” ujar Aulya.

Tangkapan layar proses pengembangan sistem Sanitasi Dashboard oleh Aulya Salsabila Khairunisa menggunakan Visual Studio Code, menampilkan struktur coding HTML, CSS, dan JavaScript yang digunakan dalam pembuatan antarmuka dan visualisasi data sanitasi.

Program ini dirancang dengan pendekatan teknologi yang sistematis. Pada minggu pertama, Aulya mendigitalisasi formulir penilaian (assessment form) untuk mengumpulkan data sanitasi secara efisien. Minggu kedua difokuskan pada pembuatan sistem skoring otomatis menggunakan spreadsheet, memungkinkan evaluasi cepat terhadap indikator sanitasi seperti kebersihan fasilitas bersama dan pengelolaan limbah. Pada minggu ketiga dan keempat, Aulya mengembangkan dashboard interaktif menggunakan Visual Studio Code, menghasilkan visualisasi data yang menarik dan mudah diakses oleh pemilik serta penghuni indekos. Dashboard ini menampilkan grafik, peta panas, dan laporan ringkas tentang kondisi sanitasi, membantu pengelola membuat keputusan berbasis data untuk perbaikan lingkungan.

“Saya awalnya bingung mengecek kebersihan kamar mandi dan saluran air di indekos. Dengan dashboard ini, saya bisa lihat mana yang perlu diperbaiki dengan cepat,” ungkap Budi, seorang pemilik indekos di RT 01 RW 02, yang menjadi narasumber program. Mahasiswa indekos juga menyambut baik inisiatif ini. “Visualisasinya membantu kami tahu bagian mana dari indekos yang kurang bersih, jadi kami bisa lebih peduli,” kata Rina, seorang penghuni.

Tampilan halaman depan website Sanitasi Dashboard (https://dasbor-sanitasi.netlify.app) yang menampilkan grafik interaktif dan ringkasan skor sanitasi indekos di wilayah RT 01 RW 02, Kelurahan Tembalang, Semarang.

Link Website: https://dasbor-sanitasi.netlify.app

Program ini menyasar pemilik dan mahasiswa indekos sebagai kelompok utama, dengan indikator keberhasilan berupa dokumentasi visual dashboard, umpan balik positif dari peserta, dan dashboard interaktif yang siap digunakan. Dokumentasi visual, seperti tangkapan layar dashboard dan proses pengembangan, telah disiapkan untuk memenuhi luaran wajib KKN, termasuk potensi publikasi di media sosial dan laporan berita. “Dashboard ini bukan hanya alat, tapi juga cara untuk meningkatkan kesadaran sanitasi secara berkelanjutan,” tambah Aulya.

Kegiatan ini didukung oleh koordinasi dengan Ketua RT 01 RW 02 dan Lurah Tembalang, Asih Sri Windarti, ST, yang mengapresiasi pendekatan teknologi dalam pengabdian masyarakat. “Solusi digital seperti ini sangat relevan untuk mendukung pengelolaan lingkungan di era modern,” ujarnya. Dosen pembina KKN, Lilis Wijayanti, S.Gz, M.Gz., juga menyoroti pentingnya pendekatan multidisiplin. “Aulya menggabungkan keahlian informatika dengan kebutuhan komunitas, menciptakan dampak nyata,” katanya.

Selain dashboard, program ini terintegrasi dengan kegiatan KKN lain, seperti pelatihan eco enzyme dan pembasmian jentik nyamuk, yang juga bertujuan meningkatkan sanitasi di Tembalang. Data dari dashboard dapat digunakan untuk memetakan area indekos yang memerlukan intervensi lebih lanjut, seperti perbaikan saluran air atau edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Dengan pendekatan berbasis data, program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu menjamin akses air bersih dan sanitasi layak.

Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme pengguna dan umpan balik positif. “Dashboard ini memudahkan kami memantau kebersihan tanpa repot,” kata seorang penjaga indekos. Aulya berharap dashboard ini dapat diadopsi lebih luas oleh kelurahan atau bahkan indekos di wilayah lain. Rencananya, dashboard akan diunggah sebagai bagian dari video profil KKN (resolusi 1080p, sesuai luaran wajib) dan dipromosikan melalui media sosial dengan hashtag #SanitasiTembalang dan #KKNUndip2025.

Inisiatif Aulya menunjukkan bagaimana teknologi informatika dapat menyelesaikan masalah nyata di masyarakat. Dengan dashboard ini, indekos di Tembalang tidak hanya menjadi lebih bersih, tetapi juga lebih terorganisir dan terdata. Program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat menghadirkan inovasi sederhana namun berdampak besar, mengubah cara komunitas memandang sanitasi.

Editor: Handayat