WONOGIRI (25/7/2024) – Sampah plastik, botol kaca, dan kemasan berbahan logam kini mendominasi tumpukan limbah yang menyebar di berbagai tempat pembuangan akhir. Salah satu metode pengelolaan yang masih banyak dipraktikkan adalah pembakaran sampah, yang sering kali menghasilkan emisi berbahaya dan kontaminasi udara, serta meninggalkan residu beracun yang mencemari lingkungan. Namun, solusi inovatif kini mulai mengemuka sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Salah satunya adalah pembuatan ecobrick yaitu proses mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik untuk dijadikan bata ramah lingkungan. Ecobrick tidak hanya mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan kreatif.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Banyakprodo melakukan survei mengenai pengolahan sampah anorganik yang ada di Desa Banyakprodo dan diperoleh informasi bahwasannya pengolahan sampah di Desa Banyakprodo kebanyakan adalah dengan membakar. Selain itu, limbah anorganik pun cukup banyak ditemukan di desa ini. Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip Desa Banyakprodo, Kec. Tirtomoyo, Kab. Wonogiri melakukan kegiatan penyuluhan pengolahan sampah serta pembuatan ecobrick menjadi barang yang lebih memiliki nilai guna. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2024 dengan metode presentasi materi pengelolaan dan pengolahan sampah, dilanjutkan dengan membuat ecobrick bersama anak-anak di Desa Banyakprodo. Setelah pembuatan ecobrick, mahasiswa KKN Undip dan anak-anak desa Banyakprodo mengecat hasil ecobrick yang telah jadi untuk diproses menjadi papan nama. Pemberian materi dilakukan untuk mengedukasi anak-anak di Desa Banyakprodo terkait jenis sampah serta pengelolaan sampah yang sesuai.
Selama keberjalanannya, kegiatan ini mendapatkan respons yang positif dari anak-anak Desa Banyakprodo dimana selama kegiatan baik mulai dari penyuluhan hingga pembuatan ecobrick anak-anak menunjukkan sikap yang antusias. Pada sesi penyuluhan, anak-anak Desa Banyakprodo sangat interaktif dengan menjawab pertanyaan maupun bertanya. Ketika proses membuat ecobrick hingga mengecat hasil ecobrick, anak-anak Desa Banyakprodo pun saling membantu satu sama lain mulai dari menggunting sampah menjadi lebih kecil, memasukkan sampah ke botol plastik, hingga mewarnai hasil ecobrick dengan cat.