JATENGKU.COM, SURAKARTA – Muhammad Ahdan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Program Studi Teknik Kimia yang sedang bertugas di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Surakarta, memperkenalkan inovasi spray anti nyamuk berbahan dasar kulit jeruk dan serai.
Proyek ini merupakan program monodisiplin kedua yang dijalankannya, bertujuan untuk memberikan solusi alami dan ramah lingkungan dalam mengatasi masalah nyamuk di lingkungan masyarakat.
Spray anti nyamuk ini memanfaatkan bahan-bahan rumah tangga yang mudah ditemukan, seperti kulit jeruk dan serai, dengan etanol 70% sebagai pelarut.
Kulit jeruk mengandung senyawa limonene yang efektif mengusir nyamuk, sementara serai mengandung citronella, zat alami yang telah lama dikenal sebagai pengusir serangga. Kombinasi kedua bahan ini diolah secara sederhana sehingga menghasilkan larutan yang aman, tidak beracun, dan ekonomis.
“Banyak produk anti nyamuk di pasaran mengandung bahan kimia sintetis yang berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk dan serai yang mudah didapat, kami ingin memberikan alternatif yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Muhammad Ahdan.
Proses pembuatannya tergolong sederhana. Kulit jeruk serta serai dipotong-potong dan direndam dalam etanol 70% selama beberapa hari untuk mengekstrak senyawa aktifnya.
Setelah melalui proses penyaringan, cairan hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam botol spray dan siap digunakan. Masyarakat dapat mengaplikasikannya di ruangan, pakaian, atau area sekitar rumah.
Selain membagikan produk jadi, Muhammad Ahdan juga mengadakan pelatihan kepada warga Kelurahan Gandekan tentang cara membuat spray anti nyamuk mandiri.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mampu memproduksinya sendiri dengan bahan yang ada di rumah. Ini sekaligus mendorong pemanfaatan limbah organik seperti kulit jeruk,” tambahnya.

Inovasi ini mendapat respons positif dari warga. Salah satu peserta pelatihan, Ibu Anis Agustina, mengungkapkan, “Selama ini kami sering menggunakan obat nyamuk bakar atau semprot yang baunya menyengat. Spray ini lebih nyaman digunakan, harum alami, dan tidak membuat sesak napas.”
Proyek spray anti nyamuk ini tidak hanya menjadi solusi praktis bagi masyarakat, tetapi juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan ekonomi sirkular. Diharapkan, inovasi serupa dapat diadopsi secara luas untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya sekaligus mengoptimalkan sumber daya lokal.
Penulis: Muhammad Ahdan/Teknik Kimia/Fakultas Teknik
Dosen KKN: Dr. Drs. Catur Kepirianto, M.Hum.
Lokasi: Gandekan, Jebres, Surakarta
KKN TIM I UNDIP Tahun 2024/2025