JATENGKU.COM, DEMAK — Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik digelar sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada tahun 2025 ini, KKN Tematik Universitas Diponegoro Tim 18 dengan judul Pemasaran Produk Perikanan menggunakan Digital dilaksanakan di tiga desa pesisir Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak: Desa Morodemak, Desa Purworejo, dan Desa Margolinduk yang memiliki potensi besar di sektor perikanan dan kelautan.

Tetapi, produk umumnya dipasarkan secara konvensional membuat nilai jual rendah bahkan sulit untuk dikenal baik oleh masyarakat sebab kurangnya branding. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya pengetahuan tentang strategi pemasaran digital.

Akibatnya, produk lokal sulit bersaing di pasar yang lebih luas, bahkan di pasar lokal sekalipun. Belum adanya identitas merek yang kuat membuat nilai tambah produk olahan masyarakat tetap rendah dan belum berdampak signifikan pada peningkatan ekonomi warga.

Akira Danella Hastanto, mahasiswa Hubungan Internasional, tengah mewawancarai pelaku UMKM perikanan dalam rangka pengumpulan data deskriptif untuk pengisian konten website Bahari Demak.

Langkah strategis yang dilakukan untuk memperkuat kelembagaan ekonomi lokal dalam mendukung program ini adalah mahasiswa melaksanakan 2 program yang terdiri dari Pengisian Konten WebApps dan Deskripsi Produk dan Perancangan Desain dan Konsep Kemasan.

Untuk mendukung program ini Tim 18 khususnya Target 2 Kelompok 1 yaitu Akira Danella Hastanto mahasiswa Hubungan Internasional berperan dalam memberikan data deskripsi produk UMKM yang informatif dan menarik untuk kebutuhan website Bahari Demak berdasarkan data hasil survei dan wawancara yang telah dikompilasi secara sistematis. Sehingga, terciptanya rebranding untuk meningkatkan rekognisi brand produk di mata distributor dan konsumen.

Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro Berdayakan Ekonomi Pesisir Lewat Produk Perikanan di Bonang, Demak

Adapun Pelaksanaan Branding Berbasis Sustainable Fisheries dengan tujuan Program Branding usaha perikanan dilakukan dengan menonjolkan komitmen Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam hal ini, citra produk harus mencerminkan keberlanjutan agar pelaksanaan Branding Sustainable Fisheries dapat diimplementasikan ke produk dalam bentuk stempel SDGs dan deskripsi/informasi terkait prinsip Bahari Demak untuk memberikan wawasan terkait fakta penangkapan ikan di tridesa ke masyarakat luas untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Dalam hal tersebut, produk perikanan lokal mengamalkan prinsip SDGs nomor 12: Responsible Consumptionand Production.

Tim KKN-T 18 Universitas Diponegoro berfoto bersama setelah menyelesaikan kegiatan dokumentasi dan pengisian data UMKM di Desa Margolinduk, Demak.

Nilai SDGs nomor 12 menonjolkan bahwa Produk Bahari Demak diposisikan bukan hanya sebagai produk konsumsi, tetapi juga sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan yang merupakan bentuk produksi yang bertanggung jawab, di mana usaha perikanan tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungannya.

Selain itu, adanya kesadaran nelayan untuk menghindari penggunaan alat tangkap merusak merupakan bukti nyata praktik produksi yang beretika dan berkelanjutan. Sedangkan, SDGs nomor 14: Life Below Water ditunjukkan dalam penggunaan alat tangkap ramah lingkungan menunjukkan bahwa nelayan Tridesa menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Selain itu, adanya pembatasan zona tangkap <15 mil dan >15 mil demi mengatur jarak tangkap berdasarkan ukuran usaha nelayan telah mendukung pengelolaan laut yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dokumentasi kerja bakti membersihkan Masjid Baiturrohman sebagai wujud semangat gotong royong.

Selain kegiatan branding produk perikanan, mahasiswa juga melaksanakan kegiatan sosial seperti melaksanakan kerja bakti membersihkan Majid Baiturrohman Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak pada Minggu, 18 Mei 2025. Kegiatan yang dilaksanakan berupa membersihkan lantai mushola, tempat wudhu, kaca dan membuang sampah di sekitar mushola.

Mahasiswa menerapkan “Kebersihan sebagian dari iman” dalam segi menjaga lingkungan sebagai cerminan dari keimanan kepada Allah SWT. Selain membersihkan masjid juga merupakan bentuk ibadah, adapun pengamalan nilai-nilai gotong royong yang kegiatannya mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Mahasiswa membantu kader posyandu dalam penimbangan berat badan balita pada kegiatan rutin Posyandu ILP Desa Margolinduk.

Mahasiswa program studi hubungan internasional juga terlibat di Posyandu ILP Desa Margolinduk dengan tujuan untuk membangun komunikasi non-verbal sebagai sarana diplomasi yang efektif dalam hubungan sosial antar sesama, segingga terciptanya hubungan antara kader posyandu dan warga melalui praktik komunikasi yang lebih humanis.

Posyandu Margolinduk dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan pusat layanan kesehatan dasar dan interaksi sosial masyarakat yang aktif khususnya bagi ibu dan balita yang mengintegrasikan layanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan bayi, kesehatan ibu hamil, dan konsultasi kesehatan lansia.

Rincian kegiatannya meliputi melayani siklus pelayanan imunisasi Posyandu ILP balita usia 1 sampai 4 tahun dalam pelayanan penimbangan berat badan, pengukuran lengan, tinggi badan, lingkar kepala balita hingga pengukuran tensi, dan cek gula darah gratis untuk lansia, melaksanakan senam pagi bersama ibu-ibu setelah kegiatan posyandu dilaksanakan dan kegiatan edukasi ibu hamil untuk belajar bersama dalam persalinan, salah satunya dengan melaksanakan yoga ibu hamil.

Oleh karena itu, Program KKN Tematik hadir dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif mahasiswa yang tidak hanya melakukan pendampingan kepada nelayan, tetapi juga memberdayakan ibu-ibu serta pemuda desa melalui karang taruna.

Dengan keterlibatan mahasiswa Hubungan Internasional, program ini juga membuka ruang dialog dan pemahaman lintas budaya serta potensi kerja sama internasional dalam sektor ekonomi berbasis komunitas.

Diharapkan pemberdayaan branding oleh mahasiswa membantu masyarakat pesisir dalam mengoptimalkan potensi hasil perikanan melalui penguatan kelembagaan ekonomi lokal, seperti peningkatan kapasitas di bidang pemasaran digital, branding produk, dan distribusi.

KKN Tematik diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, memperluas akses pasar, dan membentuk sistem ekonomi desa yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Editor: Handayat