JATENGKU.COM, SEMARANG — Pada Rabu, 21 Mei 2025, Kelompok 8 KKN Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) yang beranggotakan 10 mahasiswa melaksanakan kegiatan pengolahan sampah plastik melalui proses pirolisis sampah plastik dari TPST UNDIP. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB di Laboratorium Rekayasa Proses Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UNDIP.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengkonversi limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif berupa minyak pirolisis setara diesel dan gasoline menggunakan reaktor pirolisis, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang solusi berkelanjutan dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.

Kegiatan ini diawali dengan pengumpulan dan pemilahan sampah plastik, seperti kantong plastik, kemasan makanan, dan botol plastik, yang kemudian dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses pirolisis. Selanjutnya, sampah plastik dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis yang telah disiapkan. Proses pirolisis dilakukan dengan memanaskan plastik pada suhu tinggi (350–500°C) dalam kondisi vacuum tanpa oksigen sehingga terjadi pemecahan molekul polimer menjadi fraksi minyak, gas, dan residu karbon.

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP mempersiapkan plastik hasil pemilahan untuk proses pirolisis di Laboratorium Rekayasa Proses Fakultas Teknik.

Selama proses berlangsung, tim KKN memantau suhu dan tekanan reaktor secara berkala untuk memastikan konversi berjalan optimal. Setelah beberapa jam, minyak pirolisis yang dihasilkan melewati proses kondensasi dan ditampung dalam wadah steril. Minyak ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, misalnya untuk keperluan industri atau generator listrik sederhana.

Minyak hasil pirolisis ditunjukkan oleh salah satu anggota tim sebagai contoh bahan bakar alternatif dari limbah plastik.

Melalui kegiatan ini, Kelompok 8 KKN UNDIP berharap proses pirolisis dapat menjadi salah satu solusi berkelanjutan (sustainable) dalam menangani masalah sampah plastik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk mengembangkan teknologi serupa dalam skala yang lebih besar.

“Dengan teknologi ini, kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa sampah plastik bisa menjadi sumber energi, bukan hanya limbah,” ujar salah satu peserta KKN.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen UNDIP dalam mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pengelolaan limbah dan energi terbarukan. Ke depannya, tim berencana untuk melakukan sosialisasi lebih luas agar teknologi pirolisis dapat diadopsi oleh masyarakat dan industri sehingga manfaatnya terhadap lingkungan dapat lebih signifikan.

Editor: Handayat