JATENGKU.COM, MAGELANG — Dalam rangka mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi produk lokal, mahasiswa Universita Diponegoro melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dengan tema Innopreneurship.
Fokus utama dari program ini adalah memanfaatkan tepung beras merah sebagai bahan dasar alternatif untuk snack gluten-free. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa minggu ini melibatkan berbagai rangkaian acara menarik dan edukatif.
Pembuatan Produk dan Pemaparan Pengenalan Produk
Pembuatan produk snack berbasis tepung beras merah. Mahasiswa KKN memberikan panduan langkah demi langkah dalam proses pembuatan, mulai dari pengolahan bahan, pencampuran, hingga pengemasan.
Pada sesi ini, mahasiswa juga menjelaskan keunggulan produk tepung beras merah, di antaranya bebas gluten, bernutrisi tinggi, dan aman untuk penderita alergi gluten. Selain itu, mereka memberikan wawasan tentang peluang pasar untuk produk snack sehat ini, sehingga masyarakat dapat mengembangkannya sebagai usaha lokal berbasis inovasi.
Senam Bersama untuk Memulai Hari
Kegiatan dimulai dengan senam bersama yang melibatkan mahasiswa KKN dan warga setempat. Senam ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik sekaligus membangun keakraban antara peserta.
Dengan iringan musik energik, warga tampak antusias mengikuti gerakan senam yang dipandu oleh mahasiswa.
Uji Sensoris dan Penerimaan Konsumen
Tahap akhir dari kegiatan adalah uji sensoris untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk. Warga diajak mencicipi beberapa varian rasa snack gluten-free yang telah dibuat.
Setelah itu, mereka diminta memberikan penilaian terkait rasa, tekstur, aroma, dan penampilan produk melalui kuesioner sederhana.
Hasil uji sensoris menunjukkan bahwa mayoritas warga memberikan tanggapan positif, terutama untuk varian rasa cokelat dan keju. Saran dan masukan dari warga akan menjadi dasar pengembangan produk lebih lanjut.
Rangkaian kegiatan KKN tematik ini tidak hanya memberikan manfaat edukatif bagi masyarakat, tetapi juga membantu usaha Gupon Sekarlangit yang berbasis inovasi.
Dengan pemanfaatan tepung beras merah sebagai bahan dasar alternatif, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengembangkan produk lokal yang sehat dan bernilai ekonomi tinggi.