JATENGKU.COM, KENDAL – Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro telah melaksanakan salah satu program kerja monodisiplin dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendampingan perhitungan Break Even Point (BEP) untuk menjaga stabilitas laba yang dilakukan oleh mahasiswa Akuntansi Perpajakan Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro di Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.
Break Even Point atau yang biasa disingkat BEP merupakan suatu keadaan dimana sebuah perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian dari kegiataan operasinya, karena hasil penjualan yang diperoleh perusahaan sama besarnya dengan total biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Menghitung BEP dapat bermanfaat bagi UMKM antara lain untuk menentukan jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar UMKM tidak mengalami kerugian, untuk menentukan jumlah produksi minimum yang harus dibuat, BEP juga dapat digunakan sebagai alat untuk menghitung berapa jumlah yang harus diproduksi dalam periode tertentu apabila ingin memperoleh keuntungan atau laba tertentu.
Meskipun mengetahui banyak nya manfaat yang didapat dari menghitung BEP, para UMKM desa gempolsewu masih belum familiar dan terbiasa menghitung BEP ini sendiri. Meskipun perhitungan Break Even Point atau BEP sangat sederhana.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN tematik Universitas Diponegoro melakukan program kerja monodisiplin ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat untuk membantu memudahkan UMKM desa Gempolsewu dalam proses perhitungan break even point (BEP) yang diharapkan melalui program ini UMKM Gempolsewu dapat meminimalkan kerugian pada saat melakukan produksi atau menjaga stabilitas laba.
![]() |
Sosialisasi dan pendampingan perhitungan Break Even Point. Foto: (Dok. Istimewa) |
Program ini dilakukan langsung oleh mahasiswa Akuntansi Perpajakan, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro.
Kegiatan sosialisasi ini membahas mengenai apa itu BEP, manfaat BEP dalam kegiatan produksi UMKM, dan pendampingan secara langsung dalam menghitung BEP itu sendiri.
Pada pelaksanaanya, kegiatan ini diikuti oleh para mitra UMKM yang ada di desa Gempolsewu dan dibantu mahasiswa KKN tematik Universitas Diponegoro di Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.
Menurut Cheravisha, selaku mahasiswa yang melaksanakan program ini, program ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap UMKM agar dapat meminimalkan kerugian yang biasanya timbul pada kegiatan produksi atau membantu untuk menstabilkan laba atau penjualan dengan melakukan pendampingan langsung dalam menghitung BEP.
Kegiatan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa KKN tematik Universitas Diponegoro ini mendapat respon yang antusias dari mitra UMKM Gempolsewu.
Selain itu, para mitra merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karena adanya program ini dapat membantu meminimalkan kerugian yang biasanya terjadi.
Dan kegiatan sosialiasi dan pendampingan perhitungan BEP ini tersampaikan dan terlaksana dengan baik kepada mitra UMK Gempolsewu.
Melalui program “Mari Menjaga Stabilitas Laba dengan menghitung Break Even Point” oleh salah satu mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro ini, mahasiswa berperan penting dalam memberikan edukasi kepada mitra UMKM untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.
Penulis : Cheravisha Nandya Ishira, Program studi Akuntansi Perpajakan 2021, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Lokasi : Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.
Editor : Nur Ardi