JATENGKU.COM, SRAGENMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program studi Teknik Geodesi melaksanakan program pendampingan pemasangan tanda jalur evakuasi di dua sekolah, yakni SDN 1 Hadiluwih dan MIN 5 Sragen, Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen pada tanggal 30-31 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sekolah dalam menghadapi potensi bencana, terutama gempa bumi dan kebakaran.

Kegiatan ini diawali dengan survei lokasi untuk menentukan jalur evakuasi yang paling efektif berdasarkan tata letak bangunan sekolah. Tim KKN melakukan pengukuran dan analisis ruang agar penempatan tanda jalur evakuasi dapat dilakukan secara optimal. Selain itu, mahasiswa juga menggunakan perangkat geospasial untuk memastikan bahwa jalur evakuasi yang disiapkan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.

Kepala SDN 1 Hadiluwih, Bapak Joko Santoso, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa KKN Teknik Geodesi. Dengan adanya tanda jalur evakuasi yang jelas, guru dan siswa akan lebih siap dan terarah dalam melakukan evakuasi saat terjadi situasi darurat,” ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala MIN 5 Sragen, yang menekankan pentingnya kesadaran mitigasi bencana di lingkungan sekolah.

Selain pemasangan tanda jalur evakuasi, mahasiswa KKN juga mengadakan sosialisasi kepada siswa dan tenaga pendidik mengenai prosedur evakuasi yang benar. Simulasi evakuasi juga dilakukan sebagai bagian dari edukasi agar seluruh warga sekolah dapat memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang antusias dalam mengikuti simulasi tersebut.

Salah satu mahasiswa KKN, Arief Prasetyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman dalam penerapan ilmu geodesi, tetapi juga memperkuat peran mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. “Kami berharap jalur evakuasi ini dapat terus dimanfaatkan dan diperbarui sesuai dengan perkembangan kondisi sekolah, sehingga keamanan siswa dan tenaga pendidik tetap terjaga,” katanya.

Dengan adanya program ini, SDN 1 Hadiluwih dan MIN 5 Sragen kini memiliki jalur evakuasi yang lebih terstruktur dan mudah dikenali. Pendampingan yang dilakukan mahasiswa KKN Teknik Geodesi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah serta mendorong upaya mitigasi yang lebih luas di tingkat desa.

Editor: Handayat

Tag