JATENGKU.COM, DEMAK — Di tengah kesibukan kehidupan modern, banyak keluarga yang kurang menyadari pentingnya menjaga keamanan pangan di rumah. Keamanan pangan yang sering kali dianggap remeh, justru memiliki dampak besar terhadap kesehatan keluarga.

Keamanan pangan adalah isu yang semakin penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi keluarga. Mengingat semakin banyaknya ancaman dari pangan yang terkontaminasi atau tidak aman dikonsumsi, setiap keluarga perlu memahami cara-cara yang tepat untuk memastikan makanan yang mereka konsumsi benar-benar aman.

Salah satu program yang diusulkan yaitu Sosialisasi Peningkatan Keamanan Pangan Keluarga bagi ibu-ibu rumah tangga, yang kini sedang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di beberapa rumah tangga di Kabupaten Demak.

Keamanan pangan membahas mengenai upaya-upaya untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman, bergizi, dan tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan kesehatan.

Program ini diharapkan dapat meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keamanan pangan. Menjelaskan juga mengenai bahan-bahan berbahaya yang kemungkinan ditambahkan dalam makanan, contohnya formalin, boraks, dan rhodamin B.

Selain itu dijelaskan juga terkait ciri-ciri makanan yang mengandung formalin dan boraks, dampak penggunaan bahan tambahan berbahaya terhadap kesehatan, cara deteksi boraks secara sederhana, serta tips cara menghindari jajanan sembarangan.

Selain itu, dengan terlaksananya program ini juga diharapkan dapat juga meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga terkait dengan keamanan pangan dalam keluarga.

Program yang dilaksanakan oleh Tim KKN-T Universitas Diponegoro terkait dengan permasalahan ini yaitu sosialisasi peningkatan keamanan pangan keluarga pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Acara sosialisasi ini diselenggarakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024 dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga. Para peserta dengan seksama serta antusias mendengarkan pemaparan dari narasumber yaitu dari Tim KKN-T Universitas Diponegoro.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu. Dalam pelaksanaan sosialisasi, para ibu-ibu dikenalkan mengenai keamanan pangan, yang dimana ibu-ibu masih tidak memahami terkait dengan keamanan pangan.

Karena kurangnya pengetahuan ibu-ibu terkait keamanan pangan dari Tim KKN-T Universitas Diponegoro memberikan penjelasan lebih rinci lagi terkait dengan materi keamanan pangan yang lebih mendalam.

Selain itu, sesuai dengan isi leaflet yang telah dibuat juga masih tetap membahas mengenai jenis-jenis bahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan, ciri-ciri makanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya, cara deteksi secara sederhana, serta cara memilih jajanan yang aman bagi kesehatan.

“Baru kali ini saya mendapatkan sosialisasi tentang keamanan pangan, dan menurut saya sangat membantu kami yang masih belum paham tentang keamanan pangan” ujar salah satu ibu yang hadir dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut.

Program Keamanan Pangan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada kegiatan sosialisasi ini saja, melainkan adanya program keberlanjutan yang dapat diadakan oleh pihak puskesmas, kader, maupun ibu bidan yang ada di desa tersebut.

Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan dalam keluarga, diharapkan Indonesia dapat mencapai keamanan pangan yang lebih baik dan mencegah berbagai masalah kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak aman terhadap kesehatan.

Sebagai bagian dari masyarakat, mereka memiliki peran penting dalam mewujudkan keamanan pangan yang lebih baik di tingkat rumah tangga, yang pada akhirnya keamanan pangan dapat menjadi investasi kesehatan pada generasi mendatang.

Editor: Handayat

Tag