JATENGKU.COM, KLATENMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Dyah Ayu Aita Yukuri dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik melakukan inisiatif untuk menghidupkan kembali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten melalui perancangan desain kawasan yang inovatif. Dengan mengusung konsep Teras Kreasi Joton, mahasiswa KKN Undip berupaya menata kawasan dalam rancangan siteplan dalam bentuk 2D dan 3D.

BUMDes Joton, yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi desa, mengalami permasalahan serius, mulai dari bangunan yang tidak terawat hingga kurangnya pemanfaatan lahan yang tersedia. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Undip menghadirkan solusi berupa perancangan ulang kawasan dengan tata letak fasilitas yang lebih strategis dan fungsional.

Kondisi BUMDes Joton yang mangkrak menjadi perhatian utama dalam perancangan ini. Beberapa permasalahan yang ditemukan meliputi kurangnya pemanfaatan ruang, minimnya fasilitas pendukung, serta tata letak yang belum optimal untuk mendukung kegiatan usaha desa. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip menyusun desain yang mencakup:

1. Penataan kembali ruang usaha, agar lebih representatif dan mendukung aktivitas ekonomi desa;

2. Penyediaan area komunal, seperti ruang kreatif dan tempat berkumpul untuk masyarakat;

3. Konsep berkelanjutan, dengan mengedepankan pemanfaatan potensi lokal dan efisiensi ruang.

Melalui perancangan Teras Kreasi Joton sebagai wujud nyata pemberdayaan desa Teras Kreasi Joton diharapkan dapat menjadi sentra kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Konsep ini mengutamakan pemanfaatan lahan secara maksimal, termasuk ruang untuk pelaku usaha kecil, sentra kuliner, serta ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat.

Adapun perancangan ini mendapat sambutan positif dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Kepala Desa Joton, Aris Gunawan, S.T. mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa KKN Undip. “Saya berharap desain yang telah dirancang ini dapat direalisasikan dan nantinya menjadi wadah untuk menambah pemasukan Desa Joton,” ujarnya.

Untuk kedepannya, diharapkan desain ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga dapat diimplementasikan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan mitra pembangunan lainnya. Dengan adanya perancangan ini, BUMDes Joton diharapkan dapat kembali menjadi pusat ekonomi desa yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Editor: Handayat

Tag