JATENGKU.COM, SUKOHARJO — Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang masih menjadi tantangan di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Kekurangan gizi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kognitif.

Dalam upaya menekan angka stunting, mahasiswa KKN bersama kader kesehatan Desa Jangglengan melaksanakan program pemantauan 1000 HPK. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil dan ibu balita mengenai pentingnya nutrisi, pola asuh, serta pemantauan pertumbuhan anak guna mencegah stunting sejak dini.

Kegiatan ini dilaksanakan Posyandu Dusun Kepyar dan dihadiri oleh Ibu Bidan dan kader kesehatan desa. Mahasiswa KKN bersama kader kesehatan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Materi yang disampaikan meliputi pentingnya ASI eksklusif, pemberian MP-ASI yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak pada 1000 HPK, serta pemantauan pertumbuhan melalui posyandu.

Selain penyuluhan, dilakukan juga sesi praktik dalam pemantauan pertumbuhan anak, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala untuk mendeteksi adanya risiko stunting. Ibu-ibu peserta diberikan edukasi mengenai cara membaca kurva pertumbuhan anak serta langkah-langkah yang dapat diambil jika ditemukan tanda-tanda pertumbuhan yang kurang optimal.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta, terutama ibu hamil dan ibu balita yang ingin memastikan anak mereka tumbuh dengan optimal.

Melalui program ini, para ibu menjadi lebih sadar akan pentingnya nutrisi selama masa 1000 HPK serta pentingnya pemantauan rutin melalui posyandu. Beberapa ibu yang sebelumnya kurang memahami pentingnya gizi seimbang kini mendapatkan wawasan baru mengenai cara memberikan asupan nutrisi yang tepat bagi anak mereka.

Salah satu hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah masih adanya ibu-ibu yang belum rutin membawa anak mereka ke posyandu untuk pemantauan pertumbuhan.

Untuk mengatasi hal ini, kader kesehatan desa didorong untuk lebih aktif melakukan sosialisasi dan mengajak ibu-ibu agar lebih peduli terhadap kesehatan anak mereka.

Sebagai langkah lanjutan, diusulkan adanya program monitoring berkelanjutan oleh kader kesehatan desa guna memastikan ibu-ibu yang telah mendapatkan edukasi tetap menerapkan pola asuh dan pemberian nutrisi yang sesuai. Selain itu, mahasiswa KKN berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk mendorong pemantauan stunting secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemantauan 1000 HPK semakin meningkat dan angka stunting di Desa Jangglengan dapat ditekan secara signifikan.

Editor: Handayat

Tag