JATENGKU.COM, SRAGEN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program studi Teknik Geodesi melaksanakan kegiatan pendampingan pembuatan peta penggunaan lahan di Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen pada tanggal 3-4 Februari 2025. Program ini bertujuan untuk membantu pemerintah desa dalam menyusun data spasial yang akurat sebagai dasar perencanaan tata ruang dan pengelolaan sumber daya desa.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan aparatur desa serta warga setempat yang memiliki pemahaman mengenai kondisi penggunaan lahan di wilayah mereka. Tim KKN Teknik Geodesi melakukan pengambilan data dengan metode survei lapangan, pencitraan drone, dan pemetaan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang diperoleh mencakup jenis penggunaan lahan seperti pemukiman, lahan pertanian, fasilitas umum, dan area konservasi.
Kepala Desa Hadiluwih, Bapak Sutrisno, menyambut baik program ini dan mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN dalam memberikan solusi berbasis teknologi geospasial. “Dengan adanya peta penggunaan lahan yang lebih detail dan akurat, kami dapat merancang kebijakan pembangunan desa dengan lebih efektif, termasuk dalam pengalokasian lahan untuk pertanian, infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan,” ujar beliau.
Selain melakukan pemetaan, tim KKN juga memberikan pelatihan kepada perangkat desa mengenai cara membaca dan memanfaatkan peta digital. Pelatihan ini bertujuan agar aparatur desa dapat menggunakan peta tersebut dalam pengambilan keputusan serta memperbarui data jika terjadi perubahan di masa mendatang. Warga desa juga diberikan wawasan mengenai pentingnya data spasial dalam perencanaan desa yang berkelanjutan.
Salah satu mahasiswa KKN, Rina Putri, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga dalam menerapkan ilmu geodesi di lapangan serta berinteraksi langsung dengan masyarakat. “Kami berharap hasil dari program ini dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang oleh pemerintah desa untuk kepentingan perencanaan dan pengelolaan lahan yang lebih baik,” ungkapnya.
Dengan adanya program pendampingan ini, Desa Hadiluwih kini memiliki peta penggunaan lahan yang dapat menjadi acuan dalam berbagai aspek pembangunan desa. Program ini tidak hanya mendukung pengelolaan ruang yang lebih tertata, tetapi juga menjadi langkah awal dalam pemanfaatan teknologi geospasial di tingkat pedesaan untuk mendorong pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.